Jubah Putih Di Jahit Lagi Simbol Awal Era Baru Gereja Katolik

Advertisement

970x90px

Jubah Putih Di Jahit Lagi Simbol Awal Era Baru Gereja Katolik

HapriYandi
Jumat, 25 April 2025

Jubah Putih Di Jahit Lagi Simbol Awal Era Baru Gereja Katolik



Para penjahit Italia kembali bekerja mempersiapkan jubah istimewa untuk Paus yang terpilih nanti. Tradisi ini dilakukan jauh sebelum konklaf berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan yang suci. Tiga ukuran jubah dijahit karena tak ada yang tahu siapa calon Paus berikutnya nanti.

Jubah suci bernama sartoria per la papalina dikerjakan dalam kesunyian dan penuh khidmat. Butik Gammarelli di Roma menjadi tempat sakral persiapan jubah kepausan selama dua abad. Mereka melayani Tahta Suci sejak tahun 1798 dan terus mempertahankan tradisi jahit tangan.

Para penjahit menggunakan kain wol putih dan sutra terbaik dari wilayah utara Italia. Setiap jahitan memiliki makna simbolik tentang kesucian, kesederhanaan, dan kekuatan rohani. Tidak sembarang orang bisa menyentuh jubah ini sebelum Paus resmi diumumkan oleh Kardinal.

Butik Gammarelli dan Misteri Jahitan Tak Bernama


Pemilik butik legendaris itu menolak memberi komentar soal ukuran jubah yang sedang disiapkan. Mereka merahasiakan semua proses karena Vatikan menjaga protokol ketat dalam tradisi kuno. Meski begitu, pengamat Vatikan menyebutkan butik itu selalu siap tiga ukuran berbeda jubah.

Pihak Gammarelli hanya menunjukkan katalog kain dan beberapa gambar dari arsip lama mereka. Di ruang kerja sempit itu, penjahit berdiri membungkuk dengan hati-hati mengatur pola jahitan. Suara mesin jahit manual menjadi pengiring doa yang diam-diam dipanjatkan oleh para pekerja.

Mereka percaya jubah yang mereka siapkan akan menyentuh sejarah baru Gereja Katolik global. Nama Paus belum diketahui, namun jubahnya sudah ada—menanti dipakai di balkon Basilika Santo Petrus. Itulah kenapa butik ini disebut sebagai "pengawal sunyi" dari suksesi kepemimpinan rohani dunia.

Menanti Asap Putih Jubah Suci Siap Diserahkan


Tradisi asap putih dari Kapel Sistina menandai terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik. Setelah itu, seorang petugas Vatikan membawa jubah dari butik menuju ruang ganti Paus. Ruang kecil itu terletak di samping altar, dikenal sebagai Stanza delle Lacrime atau ruang tangis.

Nama ruang itu mengandung makna karena banyak Paus yang menangis saat mengganti jubah biasa. Pakaian putih itu melambangkan tugas besar yang harus diemban sang pemimpin rohani. Dengan tangan gemetar, mereka mengenakan jubah dan bersiap muncul di hadapan dunia.

Para jurnalis, peziarah, dan umat di seluruh dunia menanti sosok yang akan mengenakan jubah itu. Saat tirai balkon terbuka, jubah menjadi saksi awal dari masa pontifikat yang baru. Di sanalah penjahit sunyi dari Roma menyatu dengan sejarah melalui jahitan yang tanpa nama.

Video

Video