Gunung Lawu kehilangan sosok yang telah lama menjadi penjaga setia puncaknya. Mbok Yem, perempuan legendaris yang dikenal peziarah Lawu, dikabarkan telah tutup usia. Kabar meninggalnya Mbok Yem menyebar cepat dan menyentuh hati masyarakat luas.
Dalam usia senja, Mbok Yem tetap bertahan di warung kecilnya di puncak Lawu. Ia menjadi penolong, penyedia makanan, dan tempat beristirahat para pendaki. Sosoknya bukan sekadar penjual, tapi penjaga tradisi dan cerita di ketinggian.
Kepergiannya membawa duka mendalam, bukan hanya bagi pendaki, tetapi juga warga sekitar Lawu. Banyak yang meneteskan air mata saat mendengar berita duka tentang wafatnya Mbok Yem. Jejaknya akan terus dikenang dalam setiap langkah pendaki Gunung Lawu.
Penyebab Wafatnya Mbok Yem: Kondisi Kesehatan Menurun Sejak Awal Tahun
Menurut keluarga, kondisi kesehatan Mbok Yem mulai menurun sejak awal tahun ini berlangsung. Beberapa kali ia mengeluhkan sakit kepala, kelelahan, dan kesulitan tidur malam. Namun, ia tetap enggan meninggalkan warungnya di puncak.
Tim medis sempat menyarankan Mbok Yem turun gunung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Namun, ia menolak dengan alasan tak ingin meninggalkan tugas menjaga Gunung Lawu. Sikap gigih itu menjadi ciri khasnya hingga akhir hayat.
Akhirnya, Mbok Yem menghembuskan napas terakhir di tempat yang selalu ia jaga. Kepergiannya menjadi simbol pengabdian, keberanian, dan cinta terhadap alam serta spiritualitas tradisional. Seluruh pendaki merasa kehilangan yang amat besar.
Warung Legendaris di Puncak Lawu Kini Tanpa Penjaga Setianya
Warung Mbok Yem di puncak Lawu kini sunyi tanpa suara khas dan senyumnya yang hangat. Biasanya, para pendaki disambut dengan teh panas dan sepiring nasi pecel hangat. Kini, warung tersebut hanya meninggalkan kenangan manis yang mendalam.
Pendaki dari berbagai penjuru Indonesia mengenang Mbok Yem sebagai sosok ibu di gunung. Ia bukan hanya menjual makanan, tetapi juga memberikan semangat dan doa bagi para penjelajah. Setiap jengkal warungnya menyimpan banyak cerita dan makna.
Warung itu kini menjadi simbol kenangan akan sosok perempuan tangguh yang setia menjaga alam. Banyak yang berharap warung tersebut akan terus dijaga sebagai warisan budaya dan spiritual. Mbok Yem telah menjadi bagian abadi dari Gunung Lawu.