Gelombang calon mahasiswa serbu Universitas Jenderal Soedirman untuk ikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer. Sebanyak 18.070 peserta terdaftar mengikuti UTBK 2025 di kampus utama Purwokerto dan sekitarnya. Angka tersebut menunjukkan animo luar biasa dari lulusan SMA dan sederajat se-Jawa Tengah.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unsoed, Prof. Dr. Yulianto, menyampaikan kesiapan kampus menghadapi UTBK tahun ini. Ia menegaskan seluruh infrastruktur telah dipersiapkan, termasuk laboratorium komputer di berbagai fakultas. UTBK berlangsung dalam dua gelombang dengan sistem pengawasan ketat dari panitia nasional LTMPT.
Peserta tersebar di 13 lokasi ujian dalam lingkungan kampus Unsoed dan mitra institusional lainnya. Pihak kampus bekerja sama dengan Dinas Pendidikan serta institusi TNI-Polri untuk kelancaran pelaksanaan. Petugas kesehatan juga disiagakan guna mengantisipasi kejadian darurat selama pelaksanaan UTBK berlangsung.
KUOTA TERBATAS, HANYA 3.897 MAHASISWA BARU AKAN DITERIMA UNSOED
Dari 18.070 peserta yang mendaftar, hanya 3.897 calon mahasiswa diterima melalui jalur UTBK-SNBT. Jumlah tersebut mencerminkan persaingan yang sangat ketat di lingkungan perguruan tinggi negeri favorit. Unsoed hanya menerima 21,5 persen dari total peserta yang mengerjakan ujian berbasis komputer itu.
Kepala Biro Akademik Unsoed, Dr. Haryadi, menjelaskan komposisi penerimaan berdasarkan prodi dan kapasitas. Beberapa program studi favorit seperti Kedokteran, Farmasi, dan Ilmu Komunikasi memiliki peminat sangat tinggi. “Skor UTBK akan menjadi faktor utama dalam menentukan siapa yang layak bergabung di Unsoed,” tegasnya.
Penerimaan ini merupakan bagian dari Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) yang diatur Kemdikbudristek. Para peserta harus menunggu hasil seleksi nasional yang akan diumumkan pada akhir Juni mendatang. Unsoed menyiapkan sistem online untuk pengumuman hasil dan prosedur daftar ulang bagi yang diterima.
SISTEM PENYELENGGARAAN UTBK DITEKANKAN PADA KEJUJURAN DAN KETERTIBAN
UTBK di Unsoed diselenggarakan dengan sistem pengawasan berbasis kamera dan pemantauan real time daring. Panitia juga melakukan pemeriksaan ketat terhadap peserta sebelum memasuki ruang ujian berbasis komputer. Barang pribadi seperti ponsel, jam tangan digital, dan alat bantu komunikasi dilarang keras dibawa masuk.
Kampus menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara untuk memastikan sistem ujian bebas dari gangguan digital. Setiap peserta diberi akun khusus dengan sistem keamanan dua lapis untuk mengakses soal-soal ujian. Pengawasan dilakukan oleh tim terlatih yang bertugas selama dua minggu pelaksanaan ujian berlangsung.
Unsoed menilai integritas pelaksanaan UTBK sebagai bagian penting dari nilai akademik institusional. Kecurangan atau pelanggaran dalam bentuk apapun akan langsung dikenakan sanksi diskualifikasi permanen. Panitia berharap seluruh peserta dapat menjalani proses seleksi ini secara jujur, adil, dan transparan.