Stabilitas Ekonomi Indonesia di Era Prabowo: Arah Kebijakan Fiskal 2026

Advertisement

970x90px

Stabilitas Ekonomi Indonesia di Era Prabowo: Arah Kebijakan Fiskal 2026

Selasa, 09 September 2025

 

Stabilitas Ekonomi Indonesia di Era Prabowo: Arah Kebijakan Fiskal 2026

Kinerja Ekonomi Selama Sepuluh Bulan Pemerintahan

Stabilitas ekonomi Indonesia tetap terjaga meski dinamika global penuh ketidakpastian. Pemerintah mampu menjaga fondasi fiskal dengan langkah yang hati-hati. Hal ini tercermin dari kepercayaan pasar yang tidak mengalami gejolak berarti.

Dalam sepuluh bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sejumlah indikator makro menunjukkan arah positif. Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2025 tercatat sebesar 5,12 persen year on year. Angka ini mengindikasikan daya tahan ekonomi nasional yang cukup kuat.

Selain itu, kebijakan fiskal yang dijalankan menunjukkan konsistensi dengan tujuan pemerataan kesejahteraan. Program-program prioritas mulai menyentuh langsung kebutuhan masyarakat luas. Hal ini mendorong peningkatan taraf hidup dan kepercayaan publik.

Dampak Program Unggulan Terhadap Masyarakat


Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah memberi kontribusi pada peningkatan kualitas gizi anak. Dampaknya bukan hanya kesehatan, melainkan juga potensi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Penerimaan masyarakat terhadap program ini tergolong tinggi.

Revitalisasi sekolah dan program Sekolah Rakyat turut memperkuat akses pendidikan. Upaya ini memastikan kesempatan belajar yang lebih merata, terutama bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah. Pemerataan pendidikan menjadi salah satu fondasi pembangunan jangka panjang.

Layanan kesehatan gratis memperkuat akses publik terhadap fasilitas medis. Dengan skema ini, biaya kesehatan tidak lagi menjadi hambatan utama. Perlahan, kualitas hidup masyarakat terdorong naik seiring peningkatan layanan dasar.

Strategi Ekonomi dan Fiskal 2026


Pemerintah mulai merancang strategi fiskal 2026 dengan fokus pada kedaulatan pangan dan energi. Langkah ini bertujuan memperkuat ketahanan nasional menghadapi volatilitas global. Pangan dan energi dipandang sebagai sektor strategis yang harus mandiri.

Selain itu, kebijakan diarahkan untuk mendukung agenda prioritas pembangunan desa dan UMKM. Segmen ini terbukti menjadi penggerak ekonomi riil, terutama di tengah perlambatan global. Penguatan ekosistem koperasi menjadi bagian penting dari strategi tersebut.

Dalam jangka menengah, pemerintah juga menitikberatkan akselerasi investasi dan perdagangan global. Targetnya adalah memperluas pasar ekspor sekaligus menarik modal asing. Hal ini diharapkan meningkatkan daya saing sekaligus memperkuat cadangan devisa.

Fokus Utama RAPBN 2026


RAPBN 2026 disusun untuk mendukung delapan agenda prioritas nasional. Agenda tersebut mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, MBG, pendidikan, kesehatan, desa-UMKM, pertahanan semesta, serta investasi global. Seluruhnya diarahkan untuk membentuk ekonomi tangguh.

Keseimbangan antara belanja produktif dan penguatan fiskal menjadi perhatian utama. Pemerintah menegaskan pentingnya menjaga defisit tetap terkendali. Disiplin fiskal dianggap kunci untuk menjaga stabilitas jangka panjang.

Dengan desain anggaran tersebut, RAPBN 2026 diharapkan menjawab tantangan pembangunan sekaligus menyiapkan landasan masa depan. Prioritas diarahkan agar Indonesia lebih mandiri, kompetitif, dan sejahtera.

Video

Video