PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan aset yang signifikan pada kuartal I-2025. Total aset perusahaan mencapai Rp2.098,23 triliun, meningkat 5,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit yang selektif dan fokus pada segmen UMKM.
Penyaluran kredit BRI mencapai Rp1.373,66 triliun, tumbuh 4,97% secara tahunan. Kredit kepada sektor UMKM tetap menjadi fokus utama, dengan penyaluran mencapai Rp1.126,02 triliun atau sekitar 81,97% dari total kredit. Hal ini menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI mencapai Rp1.421,6 triliun, meningkat 4,11% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan DPK ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap BRI sebagai lembaga keuangan yang terpercaya. Dengan pertumbuhan aset dan DPK yang solid, BRI memperkuat posisinya sebagai bank terdepan di Indonesia.
Laba Bersih BRI Terkoreksi, Tetap Solid di Rp13,67 Triliun
Pada kuartal I-2025, BRI mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,67 triliun, mengalami penurunan 13,92% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan beban pencadangan untuk mengantisipasi potensi kerugian dari kredit yang disalurkan. Meskipun demikian, laba yang diperoleh tetap menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi.
Pendapatan bunga BRI juga mengalami penurunan sebesar 1,51% menjadi Rp49,83 triliun pada kuartal I-2025. Namun, beban bunga berhasil ditekan sebesar 0,88% menjadi Rp13,98 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp35,85 triliun. Strategi efisiensi biaya ini membantu BRI menjaga profitabilitas di tengah tekanan pendapatan.
Meskipun laba bersih mengalami koreksi, BRI tetap menunjukkan kinerja yang solid dengan menjaga kualitas aset dan efisiensi operasional. Hal ini mencerminkan ketangguhan BRI dalam menghadapi dinamika ekonomi dan menjaga kepercayaan pemangku kepentingan. Dengan strategi yang tepat, BRI optimis dapat mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan ke depannya.
Kualitas Kredit Membaik NPL Turun ke 3,14%
BRI berhasil mencatatkan perbaikan kualitas kredit pada kuartal I-2025, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross turun 13 basis poin menjadi 3,14% dari 3,27% pada kuartal I-2024. Sementara itu, NPL net juga mengalami penurunan dari 1% menjadi 0,89%. Penurunan ini menunjukkan efektivitas manajemen risiko BRI dalam menjaga kualitas portofolio kredit.
Peningkatan penyaluran kredit BRI juga diiringi dengan perbaikan kualitas aset. Hal ini mencerminkan keberhasilan BRI dalam menerapkan strategi penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas. Dengan demikian, BRI mampu menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit dan kualitas aset yang sehat.
Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI tercatat sebesar 86,58%, meningkat dari sebelumnya 83,78%. Peningkatan LDR ini menunjukkan efisiensi dalam penyaluran dana yang dihimpun dari masyarakat. Dengan kualitas kredit yang membaik dan efisiensi operasional yang tinggi, BRI optimis dapat mempertahankan kinerja positif di masa mendatang.