Rumah duka Najwa Shihab dipenuhi pelayat dari berbagai kalangan, termasuk tokoh nasional terkemuka. Mantan Wakil Presiden Boediono dan eks penyidik KPK Novel Baswedan tampak hadir menyampaikan belasungkawa. Kedatangan mereka menunjukkan kedekatan emosional dengan keluarga besar almarhum Ibrahim Assegaf, suami Najwa.
Boediono terlihat datang lebih awal, mengenakan pakaian serba hitam dan berwajah sangat berduka.
Ia tiba di rumah duka, Jalan Jeruk Purut RT 004 RW 003, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/5/2025) pukul 09.17 WIB, dan langsung menyapa keluarga dengan penuh empati mendalam.
Ia disambut oleh pihak keluarga dan langsung memberikan pelukan hangat kepada Najwa Shihab.
Kehadiran tokoh negara itu memberi pesan moral tentang pentingnya silaturahmi saat berduka.
Sikap tenangnya menunjukkan ketulusan dan rasa hormat yang besar kepada mendiang suami Najwa.
Sementara itu, Novel Baswedan datang tak lama berselang, mengenakan kemeja putih dan peci hitam khasnya. Ia tampak berbincang sejenak dengan ayahanda Najwa, Quraish Shihab, sebelum masuk ke ruang utama. Novel menyampaikan doa untuk almarhum dan memuji integritas keluarga dalam menghadapi musibah besar.
Kehadiran dua tokoh ini menunjukkan solidaritas tinggi terhadap keluarga Najwa di tengah kesedihan.
Bukan hanya mereka, sejumlah wartawan senior dan aktivis turut hadir memberikan penghormatan terakhir. Suasana rumah duka pun terasa haru namun penuh penghormatan dari para pelayat yang datang silih berganti.
Suasana Haru dan Penghormatan Terakhir untuk Ibrahim Assegaf
Ibrahim Assegaf dikenal sebagai figur tenang, sederhana, dan sangat mendukung karier sang istri.
Dalam berbagai kesempatan, ia selalu menjaga privasi keluarga dan menghindari sorotan media.
Kepergiannya yang mendadak meninggalkan duka mendalam bagi kerabat dan sahabat terdekat.
Jenazah Ibrahim disemayamkan di rumah duka kawasan Jakarta Selatan sebelum dimakamkan sore hari. Doa-doa pun terus dipanjatkan oleh keluarga, kerabat, dan sahabat yang memenuhi ruangan tersebut. Najwa tampak tegar, meski air mata sesekali menetes di tengah pelukan sahabat-sahabat dekatnya.
Boediono memberikan pernyataan singkat tentang almarhum sebagai sosok yang bijak dan rendah hati.
Ia mengaku sering berdiskusi tentang kehidupan dan prinsip moral dengan suami Najwa Shihab tersebut. Pernyataan itu semakin menggambarkan betapa besar penghormatan terhadap pribadi almarhum Ibrahim.
Novel Baswedan juga menyampaikan kesan pribadinya tentang almarhum yang dikenal jujur dan bersahaja. Menurutnya, dukungan Ibrahim terhadap kerja-kerja jurnalistik Najwa memberi dampak luar biasa. Ia berharap keluarga diberikan ketabahan dan kekuatan dalam melewati masa duka yang mendalam ini.
Dukungan Publik dan Ucapan Duka dari Berbagai Kalangan
Ucapan belasungkawa terus berdatangan melalui media sosial dan pesan langsung kepada keluarga duka. Tagar #DukaNajwa menjadi trending di platform X (Twitter) sejak kabar duka diumumkan semalam. Masyarakat dari berbagai latar belakang menunjukkan simpati mendalam kepada Najwa dan keluarganya.
Beberapa tokoh politik, jurnalis, dan aktivis turut menyampaikan duka mendalam melalui akun resminya. Presiden Joko Widodo bahkan mengirim karangan bunga sebagai tanda hormat kepada keluarga duka. Ucapan simpati juga datang dari kolega media, lembaga hukum, dan komunitas anti-korupsi nasional.
Warganet mengapresiasi ketegaran Najwa Shihab dalam menghadapi kehilangan besar yang sangat pribadi ini. Banyak yang mengenang kebersamaan Najwa dan Ibrahim yang jarang dipublikasikan namun sangat harmonis. Komentar-komentar duka membanjiri kolom unggahan terakhir Najwa di akun Instagram resminya.
Dukungan moral terus mengalir, membuktikan bahwa peran Najwa di publik sangatlah berarti luas.
Kehilangan suami yang mendampingi perjuangannya menjadi titik refleksi banyak pihak tentang keluarga. Semoga dukungan tersebut memberi kekuatan spiritual bagi Najwa dan putranya dalam menjalani hari-hari.
