Dua Anggota Tewas di Gaza, Palang Merah Desak Segera Dihentikan Serangan

Advertisement

970x90px

Dua Anggota Tewas di Gaza, Palang Merah Desak Segera Dihentikan Serangan

Minggu, 25 Mei 2025

 

Dua Anggota Tewas di Gaza

Dua pekerja kemanusiaan dari Palang Merah tewas ketika terjadi serangan udara di Gaza. Kejadian nahas tersebut memicu duka mendalam dan kecaman luas dari berbagai organisasi internasional. Palang Merah mengutuk insiden tersebut serta mendesak penghentian kekerasan segera tanpa syarat tambahan. 

 

Pihak organisasi menekankan bahwa para pekerja kemanusiaan harus dilindungi di tengah konflik berkepanjangan. Gaza yang sudah lama terkepung menjadi saksi kekejaman tanpa henti terhadap warga dan relawan. Dua korban diketahui sedang menjalankan misi kemanusiaan saat bom mengguncang lokasi mereka. 

 

Pernyataan resmi menyebut bahwa identitas korban telah dikonfirmasi dan keluarga telah diberi kabar. Palang Merah menyerukan gencatan senjata sebagai langkah awal penyelamatan jiwa yang masih tersisa. Mereka menegaskan bahwa penembakan terhadap relawan melanggar hukum humaniter internasional yang berlaku. 

 

Komite Palang Merah Internasional turut menyampaikan permohonan "mendesak" agar segera diberlakukan jeda perang. ICRC menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya dua petugas mereka, Ibrahim Eid dan Ahmad Abu Hilal. Pernyataan belasungkawa dipublikasikan lewat kanal media sosial resmi yang digunakan dalam situasi darurat.

 

Peringatan Keras atas Kekerasan Terhadap Pekerja Kemanusiaan

 

Palang Merah menegaskan bahwa keselamatan relawan bukan opsi, melainkan kewajiban moral dan hukum global. Serangan terhadap petugas medis dianggap kejahatan berat dalam konvensi internasional tentang konflik bersenjata. Mereka mengingatkan kembali kepada semua pihak pentingnya netralitas organisasi kemanusiaan di medan perang. 

 

Lembaga ini meminta akses tanpa hambatan agar bantuan bisa menjangkau korban yang sangat membutuhkan. Keterlambatan pengiriman bantuan akibat konflik bersenjata memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah. Warga sipil dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan ketika logistik dan medis tertahan di perbatasan. 

 

Seruan gencatan senjata disampaikan langsung oleh presiden Palang Merah melalui konferensi pers internasional. Ia mengajak semua negara untuk mendesak pihak bertikai menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan universal. Negara-negara besar diminta menggunakan pengaruh diplomatik untuk menekan pengambil keputusan di lapangan. 

 

Bukti kejahatan perang terus bermunculan dari laporan tim penyelidik independen dan saksi di lokasi konflik. Foto-foto kehancuran dan tubuh relawan yang hancur tersebar luas dan mengguncang komunitas global. Palang Merah mengatakan bahwa rasa aman sudah lama hilang dari daerah-daerah konflik aktif di Gaza.

 

Krisis Gaza dan Tuntutan Aksi Nyata dari Komunitas Internasional

 

Palang Merah mendesak komunitas internasional agar tidak tinggal diam melihat penderitaan yang terjadi. Mereka menyebut bahwa hanya langkah konkret yang dapat menghentikan penderitaan warga sipil di Gaza. Kematian dua relawan menjadi simbol kegagalan dunia dalam menghentikan kekerasan bersenjata di kawasan. 

 

Badan kemanusiaan lainnya mulai menyuarakan keprihatinan serupa dengan pernyataan dukungan terhadap Palang Merah. Organisasi seperti Amnesty dan WHO turut mengecam serangan brutal yang menewaskan tenaga kemanusiaan. Mereka menyebut bahwa tugas kemanusiaan kini menjadi pekerjaan paling berbahaya di zona konflik terbuka. 

 

PBB menjadwalkan sidang darurat untuk membahas langkah diplomatik dalam meredam eskalasi kekerasan. Sidang tersebut akan mempertemukan semua pihak demi mencari solusi damai berlandaskan hukum internasional. Diplomat dari negara-negara besar diharapkan memainkan peran penting dalam mendesak kesepakatan damai. 

 

Palang Merah mengatakan, tidak ada alasan yang dapat membenarkan pembunuhan terhadap relawan kemanusiaan. Mereka mengajak masyarakat global untuk ikut bersuara melalui media dan tekanan kepada pemerintah masing-masing. Kesadaran publik menjadi kunci untuk mendesak perubahan pendekatan militer menjadi dialog konstruktif.

 

 

Video

Video