Jeff Bezos, pendiri Amazon, berencana menjual hingga 25 juta saham Amazon dalam setahun ke depan. Penjualan ini diperkirakan bernilai sekitar $4,75 miliar atau setara dengan Rp 78 triliun. Langkah ini diumumkan melalui dokumen yang diajukan ke Securities and Exchange Commission (SEC) pada awal Mei 2025.
Rencana penjualan saham ini merupakan bagian dari strategi perdagangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Bezos telah menggunakan rencana serupa untuk menjual sahamnya di masa lalu. Meskipun menjual sebagian sahamnya, Bezos tetap menjadi pemegang saham terbesar di Amazon.
Penjualan saham ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan tarif baru dari pemerintahan AS. Amazon sendiri menghadapi tantangan terkait tarif impor dan fluktuasi pasar. Namun, perusahaan tetap optimis dengan pertumbuhan pendapatan dan investasi di bidang kecerdasan buatan.
Strategi Keuangan Bezos dan Dampaknya pada Amazon
Jeff Bezos telah lama menggunakan penjualan saham sebagai sumber pendanaan untuk proyek-proyek pribadinya. Salah satu proyek utamanya adalah perusahaan antariksa Blue Origin, yang membutuhkan investasi besar. Dana dari penjualan saham juga digunakan untuk mendukung kegiatan filantropi dan media.
Meskipun menjual saham dalam jumlah besar, Bezos masih memiliki lebih dari 900 juta saham Amazon. Kepemilikan ini memberinya pengaruh signifikan dalam arah perusahaan. Investor dan analis pasar memantau langkah-langkah Bezos sebagai indikator kepercayaan terhadap masa depan Amazon.
Penjualan saham oleh pendiri perusahaan sering kali memicu spekulasi di pasar. Namun, dalam kasus Bezos, ini dianggap sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjangnya. Amazon tetap fokus pada inovasi dan ekspansi global meskipun menghadapi tantangan ekonomi.
Reaksi Pasar dan Prospek Amazon ke Depan
Pengumuman penjualan saham oleh Bezos memicu berbagai reaksi di pasar saham. Beberapa investor khawatir tentang dampaknya terhadap harga saham Amazon. Namun, sebagian besar analis percaya bahwa perusahaan memiliki fondasi yang kuat untuk pertumbuhan jangka panjang.
Amazon terus berinvestasi dalam teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan dan layanan cloud. Perusahaan juga memperluas jangkauan globalnya dan meningkatkan efisiensi operasional. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengimbangi tantangan ekonomi dan persaingan pasar.
Meskipun menghadapi ketidakpastian, Amazon tetap menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia. Kepemimpinan yang kuat dan strategi inovatif menjadi kunci keberhasilan perusahaan. Investor disarankan untuk memantau perkembangan lebih lanjut terkait penjualan saham dan kinerja perusahaan.