Konflik Rusia-Ukraina, Trump Kritik Putin: Banyak Nyawa Melayang, Saya Tidak Senang

Advertisement

970x90px

Konflik Rusia-Ukraina, Trump Kritik Putin: Banyak Nyawa Melayang, Saya Tidak Senang

Minggu, 25 Mei 2025

 

Trump Kritik Putin: Banyak Nyawa Melayang

Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali memanas seiring serangan udara yang makin masif.
Serangan terbaru menewaskan warga sipil dan menambah daftar panjang korban di berbagai kota.
Pemerintah Ukraina menyebut Rusia menggunakan senjata berat secara membabi buta ke pemukiman.

 

Donald Trump akhirnya angkat bicara soal konflik yang kembali menarik perhatian dunia internasional.
Dalam sebuah wawancara, Trump menegaskan ketidaksenangannya atas tindakan Vladimir Putin saat ini. Ia menyebut Putin terlalu agresif dan telah menyebabkan banyak kematian yang seharusnya bisa dicegah.

 

Trump juga menyinggung bahwa tindakan Rusia bertentangan dengan prinsip perdamaian yang dijunjung. Menurutnya, kekerasan seperti ini hanya memicu ketidakstabilan politik dan penderitaan yang berkepanjangan. Pernyataan ini menjadi sorotan karena sebelumnya Trump dikenal dekat dengan pemimpin Rusia itu.

 

Media internasional melaporkan bahwa komentar Trump memicu respons dari sejumlah pengamat politik dunia. Banyak pihak menilai pernyataan ini sebagai langkah untuk memisahkan citranya dari kebijakan Putin. Trump menekankan bahwa nyawa manusia jauh lebih penting daripada aliansi atau kekuatan politik global.

 

Putin Dituding Biang Keladi Kekerasan, Dunia Minta Rusia Tarik Pasukannya

 

Pemimpin Rusia Vladimir Putin kembali menjadi pusat kritik atas eskalasi konflik yang terjadi saat ini.
Organisasi internasional menyatakan keprihatinan mendalam atas jatuhnya korban sipil yang semakin meningkat. Dewan Keamanan PBB menyerukan dialog damai segera agar konflik tak makin meluas secara regional.

 

Pemerintah Amerika melalui juru bicara Gedung Putih menyebut Rusia harus hentikan invasi secepatnya. Penekanan diberikan pada pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina. Mereka mengutuk segala bentuk penyerangan terhadap warga sipil yang tak bersalah di medan perang.

 

Tragedi menyayat hati terjadi di wilayah barat laut Zhytomyr akibat serangan udara dari Rusia. Tiga anak dilaporkan tewas, yaitu bocah delapan dan dua belas tahun, serta remaja tujuh belas tahun. Kematian mereka memperlihatkan dampak nyata konflik ini terhadap generasi muda dan keluarga sipil.

 

Putin sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan keras dari mantan Presiden Donald Trump. Namun media Rusia menyebut tindakan militer tersebut sebagai operasi khusus yang masih berlanjut. Mereka menegaskan operasi itu bertujuan melindungi etnis Rusia dan membasmi kelompok ekstremis Ukraina.

 

Trump Klarifikasi Sikap Politik, Tidak Lagi Ingin Terkait Kebijakan Putin

 

Donald Trump menjelaskan bahwa komentarnya bukan bentuk penolakan total terhadap negara Rusia.
Ia menegaskan bahwa kritik ditujukan langsung kepada tindakan Vladimir Putin dalam konflik tersebut.
Trump merasa perlu berbicara karena melihat penderitaan warga sipil yang terus menjadi korban konflik.

 

Menurutnya, Putin melakukan tindakan tidak manusiawi dengan melibatkan kekuatan militer secara brutal. Ia menambahkan bahwa perang seharusnya menjadi jalan terakhir, bukan langkah pertama dalam kebijakan. Trump menganggap serangan terhadap warga sipil sebagai pelanggaran hak asasi manusia yang nyata.

 

Trump juga mengaku kecewa atas banyaknya informasi propaganda yang memutarbalikkan fakta di lapangan. Ia mengimbau agar masyarakat internasional tetap objektif dalam menilai situasi konflik saat ini. Sebagai mantan presiden, ia merasa berkewajiban menyuarakan kebenaran di tengah kekacauan global.

 

Wawancara eksklusif tersebut menimbulkan reaksi beragam, baik dari pendukung maupun lawan politik Trump. Sebagian menilai pernyataannya menunjukkan tanggung jawab moral sebagai tokoh politik besar dunia. Namun tak sedikit pula yang menganggap komentar itu sebagai manuver menjelang pemilu mendatang.

 

 

Video

Video