Pegawai BI Tewas Usai Terjun dari Helipad, Polisi Pastikan Aksi Bunuh Diri

Advertisement

970x90px

Pegawai BI Tewas Usai Terjun dari Helipad, Polisi Pastikan Aksi Bunuh Diri

Selasa, 27 Mei 2025

 

Pegawai BI Tewas Usai Terjun dari Helipad

Sebuah peristiwa mengejutkan terjadi di kawasan kantor pusat Bank Indonesia pada Senin pagi, pukul 06.00 WIB. Seorang pegawai dilaporkan naik ke atap lantai 15 tak lama setelah tiba untuk memulai aktivitas kerja. Keterangan resmi menyebutkan korban langsung menuju area helipad dan melakukan tindakan fatal di sana. Kejadian itu memicu kepanikan petugas keamanan yang langsung melapor ke pihak kepolisian setempat.

 

Kapolsek Metro Gambir Kompol Rezeki Revi Respati mengonfirmasi kronologi kejadian berdasar rekaman pengawas CCTV. Menurutnya, korban baru saja tiba di kantor dan langsung naik ke lantai tertinggi gedung tersebut. “Dia baru datang, langsung lompat naik ke atas lantai 15,” ujarnya melalui sambungan telepon Selasa pagi. Peristiwa berlangsung begitu cepat sehingga tidak ada yang sempat mencegah tindakan tragis tersebut.

 

Pihak berwenang telah menyatakan secara tegas bahwa kejadian ini merupakan tindakan bunuh diri individual. “Memang sudah kita pastikan bunuh diri, ada CCTV-nya dia lompat,” tambah Kompol Revi kepada wartawan. Korban juga telah diidentifikasi secara resmi sebagai pegawai aktif yang bekerja di lingkungan Bank Indonesia. Identitas lengkap belum diungkap karena menghormati privasi dan kondisi emosional keluarga korban saat ini.

 

Proses evakuasi korban dilakukan secara hati-hati dan profesional oleh petugas medis serta unit keamanan gedung. Tim forensik langsung diterjunkan untuk menelusuri penyebab pasti dan mengamankan sejumlah bukti relevan. Area kejadian sempat ditutup sementara untuk kepentingan penyelidikan dan pengumpulan data lapangan. Rekan kerja korban terlihat syok dan sebagian besar diarahkan ke ruang konseling internal milik instansi.

 

Pihak Bank Indonesia Buka Suara dan Jamin Dukungan Penuh untuk Keluarga

 

Manajemen Bank Indonesia segera merilis pernyataan resmi terkait insiden tragis yang menimpa karyawannya. Lembaga menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban dan menjamin dukungan penuh selama berduka. Mereka menegaskan bahwa seluruh proses investigasi diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian dan forensik. BI juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

 

Korban diketahui sebagai tenaga kerja kontrak yang belum lama bertugas dalam unit operasional internal. Menurut keterangan internal, tidak ada indikasi masalah pekerjaan atau tekanan signifikan sebelumnya. Namun pihak manajemen tetap membuka ruang evaluasi dan penyelidikan menyeluruh secara internal dan independen. Fokus lembaga saat ini adalah menjaga ketenangan lingkungan kerja dan mendukung seluruh pegawai terdampak.

 

Bank Indonesia juga mengumumkan akan memperketat akses menuju helipad dan area terbatas lainnya.
Langkah ini dilakukan guna mencegah insiden serupa dan meningkatkan pengawasan terhadap keamanan gedung. Kamera pengawas tambahan dan personel keamanan akan ditingkatkan di setiap titik rawan di seluruh area. Pihaknya juga sedang merumuskan kebijakan baru dalam pengendalian akses demi melindungi keselamatan karyawan.

 

Humas BI juga menyampaikan harapan agar pemberitaan media tetap berimbang dan menghindari unsur sensasional. Privasi keluarga dan kondisi psikologis rekan korban menjadi perhatian penting yang patut dijaga bersama. Lembaga siap menyediakan layanan konseling dan psikolog untuk karyawan yang terdampak secara mental. Manajemen berjanji terus mengedepankan transparansi dan humanisme dalam menyikapi tragedi ini secara menyeluruh.

 

Polisi Lanjutkan Penyelidikan, Isu Kesehatan Mental Jadi Perhatian Serius

 

Pihak kepolisian bersama tim forensik terus mengembangkan penyelidikan dari bukti awal rekaman kamera CCTV. Barang pribadi korban seperti ponsel, tas, dan catatan kecil telah diamankan untuk dianalisis lebih lanjut. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap riwayat komunikasi dan perilaku terakhir korban sebelum insiden terjadi. Polisi tidak menemukan unsur kekerasan lain, menguatkan dugaan kuat bahwa ini murni tindakan bunuh diri.

 

Penelusuran terhadap kondisi psikologis korban sedang dilakukan dengan melibatkan pihak keluarga dan kolega. Dugaan adanya tekanan pribadi atau gangguan mental menjadi salah satu poin penting dalam penyelidikan lanjutan. Petugas juga akan memanggil beberapa rekan kerja untuk menggali informasi mengenai keseharian korban. Langkah ini dilakukan agar dapat dipastikan bahwa tidak ada faktor eksternal yang memperburuk situasi.

 

Tragedi ini sekaligus membuka kembali diskusi publik mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental di kantor. Dalam lingkungan kerja profesional, dukungan psikologis harus jadi prioritas sebagaimana keselamatan fisik. Para pakar menyarankan perusahaan lebih proaktif menyediakan akses konseling terbuka dan tanpa stigma. Organisasi seperti Bank Indonesia pun didorong membangun sistem deteksi dini masalah kejiwaan karyawan.

 

Peristiwa ini diharapkan menjadi refleksi besar bagi semua pihak tentang pentingnya perhatian antarmanusia. Kesedihan yang muncul hendaknya tidak berakhir sebagai duka semata, tetapi sebagai momentum perubahan nyata. Pemerintah dan institusi swasta perlu memperkuat kolaborasi untuk mengurangi risiko gangguan psikologis kerja. Sistem pendampingan mental berbasis komunitas karyawan harus digalakkan demi menciptakan tempat kerja sehat.

 

 

Video

Video