Persib Bandung Siap Melantai di Bursa Saham
Persib Bandung, klub sepak bola asal Jawa Barat, tengah bersiap untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal 2026. Langkah ini merupakan bagian dari strategi transformasi klub menuju entitas bisnis yang lebih profesional dan transparan. Dengan menjadi perusahaan terbuka, Persib berharap dapat memperluas cakupan bisnisnya dan meningkatkan pendanaan melalui pasar modal.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyatakan bahwa pihaknya membuka ruang bagi industri olahraga untuk menjajaki peluang di pasar modal. Namun, ia mengingatkan bahwa proses Initial Public Offering (IPO) harus dilakukan secara matang dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan dan kredibilitas perusahaan di mata investor.
Rencana IPO Persib mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Menteri Perumahan dan Permukiman, Maruarar Sirait, yang menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi sebesar Rp100 miliar. Dukungan ini menunjukkan kepercayaan terhadap prospek bisnis Persib di masa depan. Selain itu, langkah ini juga membuka peluang bagi Bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib, untuk memiliki saham klub kebanggaannya.
Transformasi Bisnis Persib Menuju Era Baru
Keputusan Persib untuk melantai di bursa saham merupakan langkah strategis dalam memperkuat struktur bisnis klub. Dengan menjadi perusahaan publik, Persib dapat mengakses sumber pendanaan yang lebih luas dan meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan. Hal ini sejalan dengan upaya klub untuk menjadi entitas bisnis yang profesional dan berkelanjutan.
Selama ini, pendapatan Persib sebagian besar berasal dari sponsor dan penjualan tiket. Namun, dengan masuk ke pasar modal, klub memiliki kesempatan untuk mendiversifikasi sumber pendapatannya. Ini penting untuk menghadapi tantangan finansial di industri sepak bola yang semakin kompetitif.
Selain itu, langkah ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya Bobotoh, untuk menjadi bagian dari perjalanan klub. Dengan memiliki saham Persib, mereka tidak hanya menjadi pendukung, tetapi juga pemilik klub. Ini diharapkan dapat meningkatkan loyalitas dan keterlibatan mereka dalam perkembangan Persib ke depan.
Dukungan Publik dan Harapan Masa Depan
Rencana IPO Persib mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Selain Maruarar Sirait, tokoh-tokoh lain juga menyatakan dukungannya terhadap langkah ini. Mereka melihat ini sebagai peluang untuk memperkuat industri sepak bola nasional dan meningkatkan daya saing klub-klub Indonesia di kancah internasional.
Namun, keberhasilan IPO Persib tidak hanya bergantung pada dukungan publik, tetapi juga pada kesiapan internal klub. Manajemen Persib perlu memastikan bahwa semua persyaratan dan regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI terpenuhi. Ini termasuk penyusunan laporan keuangan yang transparan dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
Jika semua berjalan lancar, Persib akan menjadi klub sepak bola kedua di Indonesia yang melantai di bursa saham, setelah Bali United. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi klub-klub lain untuk mengikuti jejak serupa. Dengan demikian, industri sepak bola Indonesia dapat berkembang lebih profesional dan berkelanjutan.