Polisi gelar layanan medis gratis saat May Day di kawasan Monas

Advertisement

970x90px

Polisi gelar layanan medis gratis saat May Day di kawasan Monas

Kamis, 01 Mei 2025

 

Polisi gelar layanan medis gratis

 

Ribuan buruh memadati kawasan Monumen Nasional dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional. Momentum tersebut dimanfaatkan Kepolisian untuk membangun posko pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Fasilitas tersebut disediakan sebagai bentuk kepedulian aparat terhadap kesehatan para peserta aksi damai.

 


Warga terlihat antusias mendatangi tenda pelayanan medis yang disiapkan oleh tim kesehatan Polri. Layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan tekanan darah, pemberian vitamin, dan konsultasi ringan. Personel medis berseragam lengkap berjaga sepanjang hari memastikan setiap pengunjung tertangani dengan baik.

 


Kombes Pol Endra Zulpan menyampaikan bahwa layanan ini terbuka bagi semua pengunjung kawasan Monas. Menurutnya, kehadiran posko kesehatan menjadi bagian dari strategi pengamanan humanis dan terintegrasi. Ia menegaskan, kepolisian hadir bukan hanya mengamankan, tetapi juga melayani dan membantu masyarakat.

 


Sebagian buruh mengaku terbantu dengan layanan medis tersebut karena tidak semua membawa perlengkapan pribadi. Beberapa bahkan mendapatkan rujukan lanjutan setelah diperiksa oleh tim medis yang berjaga. Mereka mengapresiasi langkah proaktif kepolisian dalam memberikan perhatian kepada peserta unjuk rasa.

 

Antusiasme buruh tinggi manfaatkan layanan medis gratis dari aparat kepolisian

 

Di tengah panasnya cuaca siang, antrean warga terlihat tertib menunggu giliran pemeriksaan kesehatan. Para buruh, yang sejak pagi berdatangan, mengaku merasa dihargai dengan adanya fasilitas kesehatan ini. Banyak di antara mereka datang dari luar Jakarta dan merasa terbantu dengan keberadaan posko tersebut.

 


Petugas memberikan air minum, masker, serta vitamin kepada pengunjuk rasa yang mendatangi tenda layanan. Mereka juga menyediakan mobil ambulans siaga untuk menangani jika terjadi keadaan darurat medis. Menurut laporan resmi, tidak ditemukan kasus kesehatan berat selama aksi berlangsung di sekitar Monas.

 


Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari sejumlah organisasi buruh yang ikut dalam peringatan May Day. Mereka mengapresiasi pendekatan humanis aparat yang tidak hanya fokus pada pengamanan semata. Bentuk kerja sama yang ditunjukkan menjadi contoh baik dalam mengelola aksi damai di ruang publik.

 


Sejumlah peserta menyatakan bahwa suasana peringatan kali ini terasa lebih kondusif dan teratur. Hal ini dinilai sebagai hasil koordinasi yang baik antara panitia aksi, pihak keamanan, dan pemerintah. Kehadiran polisi dengan pendekatan pelayanan terbukti memberi kenyamanan lebih bagi massa buruh.

 

Posko kesehatan polri jadi sorotan di tengah peringatan hari buruh nasional

 
Posko kesehatan yang dibangun menjadi salah satu titik keramaian di tengah aksi massa di Monas. Tidak hanya buruh, sejumlah wisatawan dan warga sekitar juga terlihat memanfaatkan fasilitas tersebut. Anak-anak hingga orang lanjut usia datang memeriksakan kondisi kesehatannya di lokasi acara.

 


Pelayanan berlangsung hingga sore hari, dengan petugas yang bergantian menjaga kenyamanan pasien. Menurut data dari Humas Polda Metro, ratusan orang telah dilayani sejak pagi hingga sore. Pihak kepolisian memastikan stok vitamin dan logistik medis mencukupi hingga kegiatan selesai digelar.

 


Dokter yang bertugas menjelaskan bahwa kebanyakan keluhan berasal dari kelelahan dan dehidrasi ringan. Mereka memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga daya tahan tubuh saat mengikuti kegiatan massa. Langkah ini dinilai efektif mencegah potensi gangguan kesehatan yang lebih serius di lapangan.

 


Kegiatan seperti ini dianggap sebagai bentuk pendekatan baru yang lebih dekat dengan masyarakat. Kepolisian berupaya membangun citra sebagai pelindung sekaligus sahabat bagi seluruh lapisan warga. Hal ini menjadi cerminan perubahan paradigma dalam menjaga keamanan yang lebih bersifat kolaboratif.

 

Layanan humanis polisi diharapkan jadi contoh penanganan aksi massa di masa mendatang

 

Pakar kebijakan publik menilai inisiatif polisi menyediakan layanan kesehatan sebagai langkah preventif. Langkah ini bukan hanya menunjukkan sisi kemanusiaan, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik. Aksi massa seperti May Day seharusnya tidak selalu identik dengan ketegangan atau kericuhan.

 


Dengan kehadiran fasilitas medis, peserta aksi merasa diperhatikan dan diperlakukan secara bermartabat. Hal ini berdampak langsung pada minimnya potensi konflik antara aparat dan massa yang berunjuk rasa. Pendekatan ini diharapkan terus ditingkatkan dalam momentum-momentum publik selanjutnya.

 


Kementerian Kesehatan turut mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara kepolisian dan tenaga medis. Mereka menilai bahwa koordinasi lintas sektor penting untuk menjaga keselamatan masyarakat secara luas. Kebijakan seperti ini dapat menjadi model nasional dalam menangani kegiatan keramaian publik.

 


Pihak penyelenggara aksi juga menyambut positif dan berharap program tersebut menjadi agenda tahunan. Dengan sinergi yang kuat, peringatan Hari Buruh dapat berlangsung damai, sehat, dan penuh makna. Kolaborasi semacam ini menjadi refleksi bahwa pelayanan publik bisa hadir dalam berbagai bentuk.

Video

Video