Presiden Suriah yang baru dilantik, Ahmed al-Sharaa, menyampaikan apresiasi tinggi atas keputusan Donald Trump. Dalam pernyataannya, Al-Sharaa menyebut pencabutan sanksi oleh Trump sebagai langkah berani luar biasa. Ia mengatakan bahwa tindakan ini mencerminkan niat tulus Amerika dalam memperbaiki hubungan internasional mereka. "Keputusan ini bukan hanya diplomatik, ini adalah sinyal perubahan yang sangat kami nantikan sejak lama."
Ahmed al-Sharaa menegaskan bahwa Suriah siap menyambut era baru kerja sama global tanpa prasangka masa lalu. Ia menilai bahwa dunia internasional harus bergerak menuju keadilan, dialog, dan kepentingan bersama umat manusia. Menurutnya, rakyat Suriah telah cukup lama menderita akibat tekanan ekonomi yang tak adil dan berkepanjangan. "Masyarakat internasional harus memberi kesempatan, bukan menjatuhkan hukuman terus-menerus," kata Al-Sharaa tegas.
Pemerintahan baru Suriah menyatakan komitmennya untuk melakukan reformasi menyeluruh di bidang ekonomi dan hukum. Langkah-langkah strategis mulai disiapkan guna memastikan sanksi yang dicabut bisa berdampak nyata bagi rakyat. Ahmed al-Sharaa mengajak negara-negara sahabat untuk datang dan menyaksikan langsung semangat baru Suriah. Ia percaya bahwa kerja sama internasional lebih efektif daripada tekanan sepihak yang memicu konflik berkepanjangan.
Dengan semangat rekonsiliasi, Al-Sharaa menyerukan kepada pemimpin dunia agar melihat Suriah secara objektif. Ia menyatakan bahwa pencabutan sanksi harus dijadikan momentum untuk memperkuat kepercayaan global kembali. Presiden baru ini ingin membuktikan bahwa Suriah mampu bangkit dan menjadi bagian solusi, bukan sumber konflik. "Kami siap membangun perdamaian, tapi dunia juga harus memberi ruang bagi kami untuk bergerak maju."
Langkah Politik Trump Dapat Dukungan di Timur Tengah, Tapi Picu Kritik dari Barat
Setelah pengumuman pencabutan sanksi, dukungan langsung datang dari berbagai negara di kawasan Timur Tengah. Iran, Lebanon, dan beberapa negara Teluk memberikan pujian atas inisiatif yang diambil oleh Donald Trump. Mereka menilai keputusan tersebut membawa harapan baru dalam hubungan diplomatik yang sebelumnya tegang. Beberapa media Arab menyebut keputusan Trump sebagai contoh kepemimpinan yang tidak tunduk tekanan luar.
Di sisi lain, kritik keras datang dari sejumlah pihak di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Mereka menganggap pencabutan sanksi sebagai langkah gegabah yang mengabaikan hak asasi manusia. Para senator dari Partai Demokrat menyatakan bahwa tindakan Trump bisa memperburuk citra Amerika global. Bahkan, sebagian analis menilai langkah ini lebih bernuansa politis menjelang pemilihan presiden mendatang.
Pihak Gedung Putih saat ini belum memberikan tanggapan resmi mengenai keputusan yang dibuat mantan presiden. Namun beberapa sumber menyebutkan bahwa pemerintahan saat ini tidak akan membatalkan keputusan tersebut. Ada kekhawatiran bahwa kebijakan ini bisa mengubah dinamika hubungan antara AS dan sekutunya di Eropa. Meski begitu, Trump menyatakan dirinya bertanggung jawab penuh dan siap hadapi konsekuensi diplomatiknya.
Assad menilai bahwa tekanan ekonomi selama ini hanya memperburuk penderitaan rakyat Suriah yang tak bersalah. Dengan dicabutnya sanksi, pemerintah Suriah berharap bisa segera membangun kembali infrastruktur negaranya. "Yang kami butuhkan adalah kesempatan, bukan tekanan," ujar Assad dalam wawancara eksklusif dengan media Rusia. Ia juga mengajak negara-negara dunia untuk melihat Suriah sebagai mitra dialog, bukan objek intervensi.
Diplomasi Global Uji Ketegangan Baru, Tapi Suriah Siap Hadapi Era Pemulihan Nasional
Langkah kontroversial ini dinilai sebagai ujian baru bagi tatanan diplomatik global pasca pandemi COVID-19. Sejumlah negara menyoroti apakah tindakan Trump akan membuka babak baru atau justru memicu konflik lanjutan. Namun, Suriah menegaskan kesiapan mereka untuk membuka lembaran baru melalui diplomasi dan keterbukaan. Presiden Assad bahkan menunjuk tim khusus untuk menjajaki peluang kerja sama bilateral dengan negara lain.
Di dalam negeri, euforia terlihat dari masyarakat yang mendukung kebijakan pemulihan ekonomi secara menyeluruh. Warga Suriah menaruh harapan besar agar pencabutan sanksi ini bisa segera dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pengusaha lokal menyebut keputusan ini sebagai peluang untuk menghidupkan kembali roda perdagangan. Sektor pertanian dan infrastruktur jadi fokus utama dalam rencana pemulihan pasca pencabutan sanksi ekonomi.
Pemerintah Suriah juga mulai menggelar forum-forum internasional untuk menarik investor luar negeri masuk. Menurut pejabat ekonomi Suriah, sudah ada beberapa negara yang menyatakan minat menanam modal di Damaskus. Salah satu prioritas pemerintah adalah membangun kembali wilayah yang terdampak perang selama satu dekade. Hal ini menunjukkan bahwa Suriah tidak sekadar berharap, tapi sudah mulai bergerak ke arah konkret.
Meski masih menghadapi tantangan besar, Suriah optimis bisa bangkit melalui pendekatan politik yang terbuka. Pemerintah yakin bahwa hubungan internasional yang sehat harus dibangun dengan saling percaya dan menghargai. Dengan pencabutan sanksi, Assad ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Suriah siap jalani transformasi damai. Ia berharap langkah ini menjadi titik balik dalam membangun kembali kepercayaan global terhadap negaranya.