Transformasi Rute Hijrah Menjadi Pengalaman Spiritual Modern
Pemerintah Arab Saudi resmi memperkenalkan program ziarah bersejarah bernama Ala Khutah yang berarti "Dalam Jejak Nabi". Program ini akan membawa umat Islam menyusuri jalur Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah secara langsung.
Peluncuran ini menjadi bagian dari inisiatif besar yang mendekatkan sejarah Islam kepada umatnya. Program ini akan resmi dimulai pada November 2025 dan berlangsung selama enam bulan. Namun, meski belum dimulai, animo masyarakat dunia, terutama dari Indonesia, sudah sangat tinggi.
Tercatat lebih dari satu juta pendaftar, dan sebagian besar berasal dari Indonesia, menunjukkan ketertarikan mendalam terhadap kisah spiritual ini.
Turki Alalshikh, Kepala Otoritas Umum Hiburan Arab Saudi, mengungkapkan kekagumannya atas respons luar biasa dari masyarakat Indonesia. Menurutnya, hal itu mencerminkan kedekatan emosional umat Muslim Indonesia terhadap perjuangan dan sejarah Rasulullah.
Menghidupkan Sejarah: Menyusuri Jalur 470 Kilometer Hijrah
Program Ala Khutah merupakan bagian dari proyek ambisius bernama Hijrah Trail. Peserta akan menelusuri rute sepanjang 470 kilometer, menapak tilas perjalanan Nabi Muhammad SAW bersama sahabatnya, Abu Bakar As-Siddiq. Jalur ini mencakup 41 situs sejarah penting yang pernah disinggahi dalam perjalanan Hijrah.
Lima titik utama akan menjadi sorotan dalam rute ini, termasuk Gua Tsur yang legendaris. Gua ini merupakan tempat Nabi dan Abu Bakar bersembunyi sebelum melanjutkan perjalanan ke Madinah. Kini, dengan infrastruktur modern, lokasi tersebut dapat dijangkau hanya dalam tiga menit menggunakan kendaraan khusus.
Pada tahap awal, pemerintah Arab Saudi menargetkan 300.000 peserta yang akan mengikuti secara langsung pada 2025. Namun, target jangka panjangnya jauh lebih ambisius: 5 juta peserta per tahun pada 2030 sebagai bagian dari visi budaya dan spiritual nasional.
Lebih dari Perjalanan, Ini Adalah Simulasi Kehidupan Masa Nabi
Ala Khutah tidak hanya menyajikan rute perjalanan, tetapi juga menghadirkan suasana kehidupan masa Nabi secara imersif. Peserta dapat menunggang unta seperti kafilah zaman dahulu dan mengikuti pementasan sejarah langsung di lokasi bersejarah.
Berbagai sarana telah disiapkan, termasuk delapan tempat istirahat berstandar tinggi, 50 titik edukatif, dan sistem transportasi modern dengan keamanan maksimal. Pendekatan ini dirancang agar peserta tidak hanya merasakan fisik perjalanan, tetapi juga memahami nilai spiritualnya.
Program ini secara khusus dirancang berdasarkan referensi sejarah yang otentik. Tujuannya adalah menghadirkan pengalaman yang bukan hanya menyentuh secara emosional, tetapi juga memperkaya pengetahuan keislaman peserta.
Dukungan Kerajaan dan Ekspansi Global Program Ala Khutah
Inisiatif spiritual ini mendapat dukungan penuh dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai bagian dari Saudi Vision 2030. Proyek ini menjadi simbol komitmen Arab Saudi untuk menjadikan sejarah Islam sebagai poros utama perkembangan sektor kebudayaan.
Dengan semangat globalisasi nilai-nilai keislaman, program ini dirancang untuk menjangkau umat Muslim di berbagai negara. Wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadi prioritas ekspansi berikutnya agar lebih banyak jamaah bisa merasakan pengalaman ini.
Ala Khutah diyakini akan menjadi model baru wisata spiritual yang menggabungkan edukasi, teknologi, dan keteladanan sejarah. Ini bukan sekadar ziarah, tapi pembelajaran hidup tentang keteguhan dan visi kenabian dalam membangun peradaban.