Kemenag Siapkan Direktorat Jenderal Pesantren, Momentum Baru Dunia Pendidikan Islam

Advertisement

Kemenag Siapkan Direktorat Jenderal Pesantren, Momentum Baru Dunia Pendidikan Islam

Jumat, 19 September 2025

 

Kemenag Siapkan Direktorat Jenderal Pesantren, Momentum Baru Dunia Pendidikan Islam

Latar Belakang Pembentukan Ditjen Pesantren

Kementerian Agama Republik Indonesia mengumumkan rencana peresmian Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren pada tahun 2025. Keputusan ini menandai langkah penting pemerintah dalam meningkatkan perhatian terhadap dunia pesantren di Indonesia. 

Informasi ini disampaikan dalam konferensi pers peringatan Hari Santri yang digelar di Jakarta Pusat pada 19 September 2025. Hadirnya Ditjen Pesantren dipandang sebagai jawaban atas kebutuhan kelembagaan yang lebih kuat. 

Selama ini, pengelolaan pesantren berada di bawah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) yang hanya setingkat eselon II. Posisi tersebut dianggap kurang sebanding dengan besarnya peran pesantren dalam membangun generasi bangsa.

Langkah pemerintah ini sekaligus menutup kekosongan organisasi setelah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dibubarkan. Dengan demikian, kehadiran Ditjen Pesantren menjadi bentuk rekognisi nyata atas eksistensi lembaga pendidikan berbasis tradisi Islam tersebut.

Dukungan terhadap Program Nasional


Selain meresmikan Ditjen Pesantren, Kemenag juga menegaskan dukungan pesantren terhadap kebijakan nasional. Salah satunya melalui keterlibatan pesantren dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta Cek Kesehatan Gratis (CKG). Agenda ini akan dimulai dalam rangkaian pembukaan Hari Santri 2025 di Pesantren Tebuireng, Jombang.

Keterlibatan pesantren dalam program prioritas nasional menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan. Pesantren juga berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi santri, yang sejalan dengan arah pembangunan sumber daya manusia.

Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan sinergi antara kebijakan pemerintah pusat dengan komunitas pesantren di berbagai daerah. Dengan dukungan infrastruktur kelembagaan yang lebih kuat, pesantren berpotensi menjadi mitra strategis dalam menjalankan visi pembangunan nasional.

Rangkaian Hari Santri dan Asta Hasa


Peringatan Hari Santri tahun ini mengangkat tema "Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia". Tema tersebut menegaskan kontribusi santri dalam menjaga kemerdekaan dan membawa Indonesia pada tataran peradaban global. 

Perayaan dimulai pada 22 September 2025 di Jombang, Jawa Timur, dengan melibatkan ribuan peserta dari berbagai daerah. Pihak penyelenggara menyiapkan delapan agenda besar yang disebut sebagai Asta Hasa. 

Rangkaian tersebut mencerminkan keseriusan pemerintah dalam memberikan perhatian terhadap kebutuhan pesantren. Mulai dari layanan kesehatan hingga dukungan pangan, semuanya dirancang untuk memperkuat peran pesantren sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.

Selain kegiatan sosial, peringatan Hari Santri juga akan diisi dengan forum ilmiah dan kebudayaan. Acara puncak dijadwalkan pada akhir Oktober 2025 dengan kehadiran Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk penghormatan terhadap peran santri dalam sejarah bangsa.

Momentum Baru bagi Pendidikan Pesantren


Hadirnya Ditjen Pesantren membawa harapan baru bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia. Dengan status kelembagaan yang lebih tinggi, kebijakan dan program yang ditujukan untuk pesantren akan lebih terarah dan terukur. 

Hal ini juga memberi ruang bagi peningkatan kualitas manajemen serta penguatan jejaring antarpesantren. Peresmian ini dipandang sebagai bagian dari upaya negara untuk menghadirkan kesetaraan dalam bidang pendidikan. 

Pesantren tidak lagi sekadar dipandang sebagai lembaga tradisional, melainkan sebagai mitra penting dalam mencetak generasi berdaya saing global. Dengan dukungan regulasi, pesantren diharapkan mampu berinovasi tanpa kehilangan identitas keagamaannya.

Transformasi kelembagaan ini sekaligus menjadi momentum evaluasi. Pesantren kini ditantang untuk membuktikan peran besarnya dalam menghadirkan pendidikan berkualitas yang mampu menjawab kebutuhan zaman, sambil tetap menjaga nilai-nilai luhur tradisi Islam.

Video

Video