Muhammad Qodari Resmi Pimpin Kantor Staf Presiden, AM Putranto Pamit Haru

Advertisement

Muhammad Qodari Resmi Pimpin Kantor Staf Presiden, AM Putranto Pamit Haru

Rabu, 17 September 2025

 

Muhammad Qodari Resmi Pimpin Kantor Staf Presiden, AM Putranto Pamit Haru

Pergantian Kepemimpinan di Kantor Staf Presiden

Serah terima jabatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) berlangsung khidmat di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Muhammad Qodari resmi menggantikan AM Putranto yang sebelumnya menjabat posisi strategis tersebut. 

Suasana sertijab diwarnai kehangatan sekaligus momen emosional yang menunjukkan transisi kepemimpinan berlangsung penuh penghargaan. AM Putranto menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran staf atas dukungan yang ia terima selama masa kepemimpinannya. 

Meski berlatar belakang militer, ia tak menahan air mata saat berpamitan kepada pegawai yang telah bekerja bersamanya. Ia menegaskan meninggalkan jabatan ini dalam keadaan baik dan berharap roda organisasi KSP tetap berjalan efektif.

Dalam sambutannya, Qodari memberikan penghormatan kepada pendahulunya. Ia menilai Putranto berhasil meletakkan dasar organisasi KSP yang solid meski masa jabatannya relatif singkat. Menurut Qodari, keberhasilan tersebut akan menjadi pijakan penting bagi langkahnya ke depan dalam mengawal kebijakan presiden.

AM Putranto Tinggalkan Jejak Positif


Kepergian AM Putranto dari KSP bukan sekadar pergantian jabatan formal, melainkan momen yang menunjukkan integritas. Ia menegaskan bahwa dirinya mundur tanpa meninggalkan masalah di institusi, sebuah pesan kuat tentang pentingnya transisi yang sehat. Sikap ini memberikan contoh teladan tentang kepemimpinan yang bertanggung jawab. 

Putranto juga menekankan hubungan emosional yang telah terbentuk selama masa kepemimpinannya. Ia menyebut bahwa kerja sama antarpegawai menjadi fondasi utama dalam membangun kinerja lembaga. Meski berat melepas tanggung jawab, ia merasa lega karena struktur organisasi telah terbangun dengan baik.

Banyak pihak menilai gaya kepemimpinannya mampu menciptakan atmosfer kerja yang solid dan terarah. Warisan inilah yang menjadi modal bagi pengganti untuk melanjutkan program dan memperkuat peran KSP sebagai motor koordinasi kebijakan strategis.

Muhammad Qodari Siap Lanjutkan Tugas Strategis


Sebagai pejabat baru, Muhammad Qodari mengawali masa jabatannya dengan menegaskan komitmen melanjutkan program yang sudah berjalan. Ia menyadari bahwa tantangan KSP tidak hanya administratif, melainkan juga berkaitan dengan menjaga sinkronisasi kebijakan lintas kementerian. Karena itu, kesinambungan kepemimpinan menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas lembaga.

Dalam sambutannya, Qodari menggunakan naskah tertulis untuk menahan rasa haru agar tetap fokus. Ia menekankan bahwa pencapaian Putranto akan dijadikan standar kerja. Bagi Qodari, keberhasilan pendahulunya adalah fondasi yang tidak boleh diabaikan, melainkan harus dikembangkan lebih lanjut.

Sebagai figur publik yang dikenal luas, Qodari memiliki pengalaman komunikasi politik yang diharapkan memperkuat peran KSP. Dengan latar belakang tersebut, ia dipandang mampu menjembatani kebijakan presiden dengan publik sekaligus meningkatkan efektivitas koordinasi lintas lembaga.

Pelantikan Pejabat Baru di Lingkaran Istana


Pergantian Kepala KSP ini menjadi bagian dari rangkaian pelantikan pejabat yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto sehari sebelumnya. Momentum tersebut menandai komposisi baru di lingkaran istana yang diharapkan memperkuat kinerja pemerintahan. 

Selain Qodari, sejumlah tokoh baru menduduki posisi penting di kementerian maupun lembaga negara. Beberapa nama yang dilantik antara lain Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam, Erick Thohir sebagai Menpora, dan Ahmad Dofiri sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri. 

Pelantikan juga mencakup kepala badan strategis, wakil menteri, serta pejabat struktural lainnya. Kehadiran mereka mencerminkan penyegaran kabinet yang dilakukan presiden untuk menjawab tantangan pemerintahan.

Dengan komposisi baru ini, diharapkan koordinasi antar lembaga semakin efektif. Khusus untuk KSP, kepemimpinan Qodari menjadi kunci agar kebijakan presiden dapat diterjemahkan secara tepat dan cepat dalam program kerja nyata.

Tantangan dan Harapan ke Depan


Kantor Staf Presiden memiliki mandat penting dalam mendukung presiden merumuskan, mengoordinasikan, dan mengawal kebijakan strategis. Tugas ini menuntut kecepatan, ketepatan, dan keterbukaan komunikasi. 

Dengan perubahan kepemimpinan, harapan publik semakin besar agar KSP mampu meningkatkan kualitas kinerjanya. Tantangan utama yang dihadapi Qodari adalah menjaga kesinambungan program sambil melakukan inovasi sesuai kebutuhan zaman. 

KSP tidak hanya dituntut mengawal kebijakan, tetapi juga memastikan implementasi di lapangan berjalan sesuai arah presiden. Oleh karena itu, kepemimpinan yang visioner sekaligus responsif sangat diperlukan. Publik menaruh harapan besar pada kepemimpinan baru ini. 

Momentum transisi menjadi kesempatan emas untuk memperkuat lembaga sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Jika keberlanjutan dan pembaruan bisa berjalan seimbang, maka KSP akan semakin relevan dalam dinamika pemerintahan modern.

Video

Video