Xi Jinping dan Vladimir Putin Bahas Bioteknologi untuk Umur Panjang

Advertisement

970x90px

Xi Jinping dan Vladimir Putin Bahas Bioteknologi untuk Umur Panjang

Rabu, 03 September 2025

 

Xi Jinping dan Vladimir Putin Bahas Bioteknologi untuk Umur Panjang

Perbincangan Tak Terduga di Beijing

Di sela parade militer Victory Day di Beijing, Presiden Xi Jinping dan Vladimir Putin terdengar membahas isu yang jarang diangkat di forum publik: perpanjangan usia manusia. Rekaman livestream menangkap obrolan ringan kedua pemimpin, dengan penerjemah yang memperjelas isi pembicaraan. Percakapan itu berlangsung singkat, namun cukup menggambarkan minat serius pada bioteknologi.

Xi menyinggung bahwa di masa lalu, usia di atas 70 tahun jarang ditemui. Kini, menurutnya, pada usia tersebut seseorang justru dianggap masih bugar. Penerjemahnya menekankan perubahan besar dalam harapan hidup global. Meski begitu, pernyataannya agak berlebihan jika dibandingkan data resmi kesehatan dunia.

Data menunjukkan harapan hidup di Tiongkok mencapai 77,6 tahun, sedangkan di Rusia hanya 70 tahun. Angka tersebut berada sedikit di bawah rata-rata global, yakni 71,4 tahun. Fakta ini memperlihatkan adanya kesenjangan antara retorika politik dan kondisi kesehatan riil masyarakat.

Pandangan Putin tentang Transplantasi Organ


Menanggapi komentar Xi, Putin memberi pernyataan tentang potensi bioteknologi dan transplantasi organ. Penerjemahnya menyebut teknologi medis modern memungkinkan manusia memperpanjang masa hidup secara signifikan. Bahkan, ia menyiratkan kemungkinan menuju keabadian.

Putin menegaskan organ tubuh dapat diganti secara berulang melalui operasi transplantasi. Menurutnya, hal ini membuat manusia bisa terus hidup lebih lama dengan kondisi fisik yang tetap muda. Perspektif ini memunculkan perdebatan etis maupun teknis di kalangan ilmuwan.

Dalam konferensi pers setelah parade, Putin kembali menekankan perkembangan medis. Ia mengatakan bahwa kemajuan operasi dan bioteknologi akan membawa dampak sosial, ekonomi, hingga politik. Oleh karena itu, isu ini perlu dikaji serius oleh para pembuat kebijakan.

Proyeksi Harapan Hidup di Abad Ini


Penerjemah Xi menambahkan klaim bahwa manusia mungkin dapat hidup hingga 150 tahun pada akhir abad ke-21. Meski terdengar ambisius, hal ini merefleksikan optimisme terhadap perkembangan biomedis global. Banyak ilmuwan menyebut perpanjangan umur ekstrem masih bersifat spekulatif.

Sejumlah pakar menilai proyeksi ini terlalu jauh dari realitas. Saat ini, peningkatan harapan hidup lebih bergantung pada akses kesehatan dasar, nutrisi, dan pengendalian penyakit menular. Tanpa perbaikan faktor fundamental tersebut, teknologi tinggi belum cukup memberi dampak besar.

Namun, gagasan tersebut tetap menarik sebagai wacana geopolitik. Jika para pemimpin besar dunia menaruh perhatian pada bioteknologi, tentu investasi riset akan meningkat. Konsekuensinya, akselerasi inovasi kesehatan bisa terjadi lebih cepat dibandingkan dekade sebelumnya.

Perbandingan dengan Visi Futuristik Ray Kurzweil


Pernyataan Putin tentang transplantasi organ berbeda dari prediksi futuris ternama, Ray Kurzweil. Menurut Kurzweil, keabadian dapat dicapai lewat nanoteknologi yang mampu memperbaiki sel tubuh dari dalam. Ia memproyeksikan lompatan besar ini akan terjadi sekitar 2030.

Kurzweil juga berpendapat bahwa otak manusia kelak bisa terhubung dengan sistem cloud. Integrasi biologis dan digital ini memungkinkan penyimpanan serta pemrosesan informasi tanpa batas. Konsep tersebut jauh melampaui pendekatan medis konvensional.

Sementara Putin masih mengandalkan metode fisik berupa transplantasi, Kurzweil menawarkan skenario berbasis teknologi digital. Perbedaan pandangan ini menunjukkan adanya spektrum luas dalam diskusi mengenai masa depan kehidupan manusia.

Video

Video