Tragedi di Gaza Tengah: 15 Warga Palestina Tewas saat Antre Obat di Klinik

Advertisement

970x90px

Tragedi di Gaza Tengah: 15 Warga Palestina Tewas saat Antre Obat di Klinik

Kamis, 10 Juli 2025

 

Tragedi di Gaza Tengah: 15 Warga Palestina Tewas saat Antre Obat di Klinik

Serangan Israel Tewaskan Warga Sipil yang Antre Obat di Gaza Tengah


Sebanyak lima belas warga Palestina tewas saat mengantre obat di depan klinik Gaza Tengah. Serangan tersebut menghantam warga sipil yang sedang menunggu bantuan medis secara damai. Delapan dari korban jiwa adalah anak-anak yang tak berdaya di tengah konflik berkepanjangan.

Klinik yang diserang terletak di Deir al-Balah dan dikelola organisasi kemanusiaan internasional. Petugas medis menyebut bahwa saat serangan berlangsung, tak ada aktivitas militer di sekitar. Korban tewas langsung dilarikan ke rumah sakit Martir al-Aqsa untuk proses identifikasi awal.

Video dari rumah sakit menunjukkan kondisi mengenaskan jasad anak-anak di lantai berlumur darah. Tenaga medis berjuang menyelamatkan korban luka dengan perlengkapan medis yang sangat terbatas. Tangisan keluarga korban menggema di lorong rumah sakit yang penuh ketegangan dan duka mendalam.

Serangan ini terjadi dalam suasana mencekam ketika warga berharap bantuan kemanusiaan tiba. Gempuran mendadak tersebut menghancurkan harapan warga akan perlindungan di area non-militer. Banyak korban merupakan pasien yang sudah menunggu sejak pagi hari tanpa mencurigai bahaya.

Organisasi Kemanusiaan Kecam Pelanggaran terhadap Klinik Sipil


Project Hope, organisasi berbasis di Amerika Serikat, mengelola klinik tempat tragedi itu terjadi. Mereka menyatakan serangan tersebut adalah pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan. Fasilitas sipil tak boleh menjadi target dalam operasi militer apa pun menurut hukum perang.

Organisasi ini menyampaikan bahwa pihaknya kehilangan sejumlah relawan dalam insiden tersebut. Kondisi psikologis tim medis disebut sangat terpukul akibat menyaksikan kematian anak-anak. Mereka menyerukan investigasi internasional independen untuk mengungkap fakta sesungguhnya.

Project Hope menyebut serangan ini mengganggu distribusi bantuan kemanusiaan secara luas. Klinik tersebut melayani ratusan pasien setiap hari yang terdampak konflik tanpa henti. Kehancuran fasilitas menambah beban terhadap layanan medis yang sudah sangat terbatas.

Kelompok kemanusiaan meminta komunitas global menekan Israel agar menghentikan serangan. Menurut mereka, zona bantuan harus diberi perlindungan ketat tanpa kompromi dan pengecualian. Project Hope berjanji tetap hadir di Gaza meski nyawa relawan terus berada dalam bahaya.

Israel Klaim Targetkan Hamas, Tapi Korban Sipil Berjatuhan


Militer Israel menyatakan serangan ditujukan kepada anggota Hamas yang berada di area tersebut. Namun mereka tidak menyebut bukti kuat bahwa klinik itu menjadi markas aktivitas militan. Israel mengaku menyesal atas korban sipil namun menyebut operasi tetap berdasarkan intelijen.

Dalam pernyataannya, Israel mengatakan telah memperingatkan sebelumnya melalui berbagai saluran. Meski begitu, banyak pihak menilai peringatan tersebut tidak sampai kepada warga sipil lokal. Serangan tetap dilakukan di jam sibuk saat warga mengantre obat tanpa tanda-tanda evakuasi.

Korban tewas dalam serangan ini bagian dari total 66 korban dalam dua hari terakhir. BBC melaporkan eskalasi meningkat drastis sejak Kamis saat perundingan gencatan senjata berlangsung. Serangan ini memperlihatkan bahwa proses damai belum membawa dampak di lapangan secara nyata.

Para pengamat menyebut Israel harus bertanggung jawab atas jatuhnya korban non-militer. Sementara itu, Hamas belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait keberadaan anggotanya di klinik. Ketegangan politik dan militer kini menjauhkan harapan rakyat atas penyelesaian konflik damai.

Dunia Internasional Desak Perlindungan Zona Kemanusiaan di Gaza


Sejumlah negara dan organisasi internasional mengecam serangan terhadap fasilitas medis di Gaza. PBB menyuarakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya jumlah korban sipil dalam konflik ini. Pernyataan resmi disampaikan agar semua pihak menahan diri dan menjamin keselamatan warga sipil.

Negara-negara seperti Turki, Qatar, dan Norwegia mendesak penyelidikan atas serangan tersebut. Mereka juga mengingatkan pentingnya akses bantuan medis dan makanan yang bebas dari ancaman. Diplomasi internasional kembali diuji saat korban sipil menjadi pusat perhatian dunia.

Warga Gaza kini hidup dalam ketakutan yang terus membayangi setiap aktivitas sehari-hari. Setiap fasilitas publik bisa menjadi target tanpa peringatan jelas dari pihak berkonflik. Kondisi ini menciptakan krisis kemanusiaan yang semakin tak terkendali dari hari ke hari.

Organisasi hak asasi manusia menyerukan gencatan senjata segera untuk menyelamatkan nyawa. Gaza membutuhkan zona aman yang diakui dan dihormati oleh semua kekuatan bersenjata. Warga sipil harus dilindungi dari kekerasan brutal yang melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

Video

Video