Iran Cari Dukungan Rusia Usai AS Serang Tiga Fasilitas Nuklirnya

Advertisement

970x90px

Iran Cari Dukungan Rusia Usai AS Serang Tiga Fasilitas Nuklirnya

Minggu, 22 Juni 2025

 

Iran Cari Dukungan Rusia Usai AS Serang Tiga Fasilitas Nuklirnya

Iran Segera Temui Rusia Bahas Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Strategis 

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi akan segera mengunjungi Moskow dalam waktu dekat.Agenda utama kunjungannya adalah bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin besok.Pertemuan itu menyusul serangan Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir Iran yang sensitif. 

Araghchi menegaskan bahwa hubungan antara Iran dan Rusia memiliki nilai strategis mendalam.Dalam konferensi pers di Istanbul, ia menyebut Rusia sebagai sahabat terpercaya Iran saat ini. Ia memastikan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat koordinasi politik kedua negara. 

Menurutnya, Rusia sebagai penandatangan JCPOA memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas.Konsultasi bilateral ini diharapkan dapat mencegah eskalasi konflik dan memperluas dialog damai.Iran ingin membentuk poros baru untuk melawan tekanan militer dari kekuatan Barat saat ini. 

Langkah diplomatik ini juga bertujuan membangun solidaritas regional di tengah ketegangan global.Dengan mempererat kerja sama dengan Rusia, Iran berharap tekanan Barat dapat diredam bersama. Kunjungan ini menandai babak baru diplomasi Iran untuk menghindari konflik lebih besar.

Turki Dianggap Punya Peran Mediasi, Iran Sambut Baik Peran Regional

Araghchi juga menyampaikan bahwa ia telah bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Pertemuan tersebut berlangsung di Istanbul dan disebut sangat produktif oleh pihak Iran. Turki disebut sebagai negara yang mungkin bisa menjadi penengah dalam krisis saat ini. 

Iran dan Turki berdiskusi mengenai langkah-langkah damai untuk mencegah perang terbuka. Dalam pertemuan itu, Turki menawarkan ruang dialog antara Iran dan kekuatan besar dunia. Araghchi mengapresiasi sikap Turki yang tetap netral dan berpihak pada penyelesaian damai. 

Selain Turki, Iran juga berkomunikasi dengan beberapa negara lain di kawasan Timur Tengah. Negara-negara tersebut, menurut Araghchi, menyampaikan kesediaan membantu menghentikan konflik. Qatar dan Oman disebut-sebut sebagai pihak yang juga tertarik mendukung proses mediasi.

Upaya ini mencerminkan pendekatan Iran yang mengutamakan diplomasi di atas agresi militer. Teheran ingin menciptakan koalisi regional yang kuat untuk melawan tekanan dari luar. Langkah ini sekaligus menegaskan bahwa Iran tetap terbuka untuk solusi damai dan dialog.

Trump Ancam Iran Jika Tak Segera Berdamai, Target Baru Sudah Disiapkan 

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan pernyataan setelah menyerang fasilitas Iran.Dalam pidatonya, ia menyebut bahwa Iran harus segera berdamai atau menghadapi konsekuensi besar. Trump memperingatkan bahwa AS siap melancarkan serangan lanjutan ke berbagai target strategis.

Menurut Trump, perdamaian harus segera tercapai jika Iran ingin menghindari tragedi besar. Ia menyampaikan hal itu dalam pidato larut malam yang disiarkan ke seluruh rakyat Amerika. Trump menegaskan bahwa militer AS masih memiliki daftar target penting di wilayah Iran.

Delapan hari terakhir menjadi masa paling menegangkan dalam hubungan Iran dan Amerika.Serangan AS ke fasilitas nuklir dilakukan setelah Iran dituduh melanggar kesepakatan internasional. Namun Iran membantah semua tuduhan dan menyebut AS bertindak di luar hukum internasional. 

Gedung Putih menyatakan bahwa Iran harus menghentikan pengayaan uranium dan kembali berdialog.
Jika tidak, Trump berjanji akan meningkatkan tekanan militer dengan serangan lebih luas. Pidato Trump ini memicu kekhawatiran bahwa konflik bisa berkembang menjadi perang terbuka.

Iran Ingin Hindari Perang, Tapi Siap Hadapi Agresi dari Barat dan Israel

Pemerintah Iran menyatakan bahwa mereka tidak akan tinggal diam menghadapi serangan dari Amerika. Namun Menteri Luar Negeri Araghchi menegaskan bahwa jalur diplomasi tetap menjadi prioritas Iran. Iran akan mencari dukungan internasional agar tekanan dari Barat tidak semakin meningkat. 

Dalam pernyataannya, Araghchi menyebut Rusia dan Turki sebagai mitra penting dalam krisis ini.ia juga membuka kemungkinan menggalang dukungan dari negara-negara nonblok dan Asia Tengah.Langkah-langkah tersebut diambil agar agresi Amerika dan Israel bisa dihentikan secara kolektif. 

Teheran juga mempertimbangkan membawa isu ini ke Dewan Keamanan PBB untuk mendapat tekanan global. Mereka berharap komunitas internasional mengecam serangan AS yang melanggar hukum internasional. Iran menganggap serangan tersebut sebagai bentuk agresi terbuka terhadap kedaulatan negaranya.

Meskipun Iran memilih diplomasi, mereka tetap memperkuat sistem pertahanan dalam negeri. Militer Iran telah disiagakan penuh untuk menghadapi potensi serangan lanjutan dari musuh. Araghchi menyatakan bahwa rakyat Iran siap bertahan demi menjaga kehormatan negaranya.

Video

Video