Iran Masih Pertimbangkan Gencatan Senjata, Syarat Israel Hentikan Serangan Duluan

Advertisement

970x90px

Iran Masih Pertimbangkan Gencatan Senjata, Syarat Israel Hentikan Serangan Duluan

Senin, 23 Juni 2025

 

Iran Masih Pertimbangkan Gencatan Senjata

Iran Belum Setujui Gencatan Senjata Secara Resmi dengan Israel


Iran menyatakan belum ada kesepakatan gencatan senjata resmi dengan pihak Israel sampai saat ini. Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi menegaskan keputusan akan diambil setelah menilai kondisi terkini. Iran tidak akan menghentikan operasi militer jika Israel tetap melanjutkan serangan tanpa henti.

Araghchi menyebut Iran bersedia menghentikan serangan jika Israel lebih dulu menghentikan agresinya. Dia memberi batas waktu hingga pukul 4 pagi waktu Teheran untuk penghentian agresi. Jika Israel tetap menyerang, Iran siap lanjutkan respons militer demi menjaga kedaulatan nasional.

Keputusan terkait penghentian operasi militer belum dapat dipastikan oleh pemerintah Iran saat ini. Iran masih mengkaji semua aspek keamanan dan diplomasi sebelum mengumumkan keputusan resmi. Pemerintah menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi situasi militer yang sedang berlangsung.

Iran berharap komunitas internasional menekan Israel untuk berhenti agar peluang damai terbuka. Namun, Iran menegaskan akan bertahan jika Israel tetap bersikeras melakukan agresi lebih lanjut. Langkah Iran bergantung pada tindakan Israel dalam beberapa jam mendatang sebelum fajar tiba.

Trump Klaim Ada Kesepakatan, Iran Masih Bungkam


Donald Trump mengumumkan Iran dan Israel telah menyepakati gencatan senjata total dan menyeluruh. Melalui Truth Social, ia menyebut proses gencatan dimulai bertahap selama 24 jam ke depan. Iran disebut menghentikan serangan lebih dulu, disusul Israel yang mengikuti 12 jam kemudian.

Trump menyatakan bahwa gencatan akan resmi menghentikan perang yang berlangsung selama 12 hari. Ia menambahkan bahwa dunia akan menyambut berakhirnya konflik antara kedua negara besar ini. Trump yakin bahwa perdamaian dapat dicapai jika kedua negara menjaga saling penghormatan.

Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Iran maupun otoritas Israel. Pernyataan Trump masih berdiri sendiri tanpa dukungan atau pengesahan dari kedua belah pihak. Banyak pihak menilai klaim tersebut prematur dan memicu spekulasi publik secara internasional.

Analis menyarankan publik menunggu pernyataan resmi sebelum percaya terhadap pengumuman sepihak Trump. Kedua negara masih menjaga sikap hati-hati dalam menyampaikan informasi kepada media luar negeri. Pengumuman Trump dinilai lebih bersifat politis dibanding kesepakatan konkret antarnegara berkonflik.

Negosiasi Damai Tertahan, Iran Fokus Pertahankan Kedaulatan


Iran menyatakan tidak akan menerima kesepakatan damai yang tidak adil dan timpang sepihak. Abbas Araghchi menekankan bahwa prinsip kedaulatan nasional adalah harga mati bagi negaranya. Setiap bentuk kesepakatan harus mencerminkan kepentingan rakyat dan keamanan jangka panjang.

Iran meminta proses gencatan disusun transparan dan bisa diawasi lembaga internasional secara netral. Tanpa pengawasan yang adil, kesepakatan rentan dilanggar dan berujung pada konflik baru. Iran juga menuntut penghentian semua bentuk provokasi, baik militer maupun siber dari Israel.

Kementerian luar negeri Iran menegaskan dialog tetap terbuka selama Israel menunjukkan itikad baik. Iran tidak menutup pintu diplomasi, namun syaratnya adalah keadilan dan penghormatan kedaulatan. Seluruh keputusan strategis tetap dikendalikan oleh pimpinan tertinggi dalam pemerintahan Iran.

Langkah Iran mendapat sorotan karena dinilai lebih tenang dalam menyikapi tekanan luar negeri. Beberapa pihak menilai sikap Iran mencerminkan strategi jangka panjang mempertahankan stabilitas. Iran berupaya menunjukkan dirinya bukan provokator, tetapi pelindung rakyat dari serangan eksternal.

Menanti Langkah Selanjutnya di Tengah Ketegangan


Selama tenggat waktu menuju pukul 4 pagi, dunia menanti apakah Israel akan menahan diri. Iran menyatakan siap menghentikan operasi jika Israel tidak menyerang dalam batas waktu itu. Jika serangan berlanjut, Iran menyatakan tidak ragu melanjutkan langkah militer proporsional.

Situasi ini menjadikan konflik semakin krusial dan menarik perhatian negara-negara tetangga. Organisasi internasional juga mulai menyerukan gencatan senjata permanen dengan pengawasan global. PBB dan Uni Eropa menyerukan kepada kedua pihak untuk menahan diri dan berdialog terbuka.

Iran menilai penghentian serangan bukan kelemahan, tetapi wujud tanggung jawab terhadap perdamaian. Namun, mereka tidak akan mengorbankan keamanan nasional demi ilusi stabilitas yang rapuh. Iran tetap siaga menghadapi segala kemungkinan jika diplomasi tidak menemui jalan keluar.

Dalam 24 jam mendatang, keputusan politik dan militer kedua negara akan diuji dunia internasional. Jika perdamaian tercapai, itu akan jadi momen penting dalam sejarah konflik Timur Tengah. Namun jika gagal, eskalasi bisa berkembang menjadi krisis besar dengan konsekuensi luas global.

Video

Video