Prabowo Bahas Kampung Haji Indonesia dalam Kunjungan Kerja ke Arab Saudi
Menteri Agama Nasaruddin Umar lebih dulu terbang ke Jeddah sebelum kedatangan Presiden Prabowo. Ia menyampaikan bahwa kunjungan ini membahas rencana strategis soal kampung haji Indonesia. Pemerintah RI ingin memiliki kawasan permanen untuk mendukung pelayanan jemaah haji dan umrah. Prabowo dijadwalkan bertemu langsung otoritas Arab Saudi guna membahas rencana besar tersebut.
Kepada awak media, Nasaruddin menjelaskan urgensi memiliki fasilitas permanen di kawasan Makkah. Dengan jutaan warga Indonesia menjalankan ibadah umrah dan haji tiap tahunnya, kebutuhan meningkat. Pembangunan kawasan ini diharapkan bisa menjawab tantangan akomodasi dan pelayanan jemaah mendatang. Langkah ini juga selaras dengan visi peningkatan kualitas pelayanan haji nasional.
Nasaruddin menyatakan bahwa pemerintah melihat perlunya perubahan sistemik dalam pengelolaan ibadah haji Indonesia. Kampung haji ini diharapkan menjadi bentuk konkret dalam menunjang pelayanan jangka panjang. Selain hunian dan fasilitas ibadah, kompleks ini juga akan dilengkapi layanan kesehatan dan manasik. Konsep ini akan memperkuat peran diplomatik Indonesia di bidang keagamaan.
Menurutnya, inisiatif ini bukan hanya kebutuhan logistik, tapi juga refleksi diplomasi keumatan Indonesia. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia perlu ruang representasi resmi di Tanah Suci. Kawasan kampung haji juga akan menjadi pusat edukasi dan budaya Indonesia di Arab Saudi. Dengan pendekatan diplomatik, peluang realisasi proyek ini semakin terbuka luas.
Arab Saudi Apresiasi Tertibnya Jemaah Haji Asal Indonesia
Nasaruddin juga mengungkapkan bahwa Misi Haji Indonesia mendapat apresiasi langsung dari pemerintah Saudi. Penilaian itu disampaikan oleh Wakil Menteri Urusan Haji Arab Saudi saat kunjungan resmi. Delegasi Arab Saudi menyatakan kekaguman atas ketertiban jemaah Indonesia saat menjalani prosesi ibadah. Hal itu menjadi bukti kerja keras seluruh tim penyelenggara haji nasional selama ini.
Pelaksanaan haji oleh Indonesia dinilai berjalan baik, meskipun tidak terlepas dari kekurangan teknis. Namun secara keseluruhan, sistem dan alur pelayanan dianggap sudah sesuai dengan standar internasional. Penilaian tersebut menjadi motivasi bagi Kementerian Agama untuk terus memperbaiki pelayanannya. Nasaruddin memastikan bahwa evaluasi menyeluruh tetap dilakukan setelah musim haji selesai.
Apresiasi dari Arab Saudi itu menurutnya tidak datang tiba-tiba, tapi hasil konsistensi pelayanan. Mulai dari manasik hingga pelayanan kesehatan jemaah menjadi prioritas utama dalam sistem haji nasional. Pemerintah juga aktif membangun koordinasi dengan otoritas Arab Saudi sepanjang penyelenggaraan haji berlangsung. Semua itu dilakukan agar kenyamanan dan keamanan jemaah tetap terjaga maksimal.
Nasaruddin menambahkan bahwa pengakuan ini membuktikan bahwa sistem haji Indonesia berada di jalur yang tepat. Meski belum sempurna, namun sistem yang diterapkan telah menunjukkan efisiensi dan keteraturan tinggi. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Termasuk petugas haji yang bekerja tanpa kenal lelah selama musim haji berlangsung.