Reza Pahlavi Tawarkan Diri Gantikan Khamenei di Tengah Krisis Iran

Advertisement

970x90px

Reza Pahlavi Tawarkan Diri Gantikan Khamenei di Tengah Krisis Iran

Senin, 23 Juni 2025

 

Reza Pahlavi Tawarkan Diri Gantikan Khamenei di Tengah Krisis Iran

Putra Mahkota Iran Serukan Dukungan Barat Gulingkan Khamenei


Reza Pahlavi menyerukan kepada dunia internasional agar mendukung rakyat Iran menjatuhkan Khamenei. Putra mahkota yang lama tinggal di pengasingan ini bersedia memimpin transisi pemerintahan Iran. Dia menyampaikan pernyataan ini saat konferensi pers di Paris pada Senin, 23 Juni 2025.

Pahlavi menilai bahwa perubahan rezim di Iran kini lebih memungkinkan dibanding sebelumnya. Menurutnya, rezim Ayatollah Ali Khamenei telah kehilangan legitimasi di mata rakyat Iran sendiri. Dia mendorong negara-negara Barat bertindak aktif, bukan sekadar menyerukan deeskalasi konflik.

Pahlavi juga mengingatkan bahwa perundingan diplomatik tak akan mengubah sikap keras rezim Iran. Ia menyerukan tindakan tegas dan mendesak dukungan logistik bagi kelompok oposisi dalam negeri. Internet dan komunikasi dianggap penting untuk memobilisasi rakyat Iran melawan kediktatoran.

Pahlavi memposisikan dirinya bukan sebagai penguasa, melainkan pemimpin sementara revolusi rakyat. Dia menyatakan tekadnya memimpin jalan damai rakyat Iran menuju kemerdekaan dan demokrasi sejati. “Ini momen kita,” ujarnya, dengan suara tegas menyuarakan harapan bagi perubahan Iran mendatang.

Perang Iran-Israel Jadi Momentum Baru Perlawanan Rakyat


Konflik bersenjata antara Iran dan Israel semakin memperburuk situasi politik serta sosial domestik. Sejak 13 Juni, wilayah udara Iran menjadi sasaran serangan balasan dari militer Israel dan Amerika. Puncaknya terjadi saat Amerika Serikat menghantam fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.

Situasi ini menciptakan celah besar bagi oposisi untuk menggalang dukungan mengganti kepemimpinan. Pahlavi menyatakan, tindakan militer dari luar mempercepat keretakan dalam struktur kekuasaan Iran. Dia mengklaim peluang untuk menjatuhkan rezim Khamenei tahun ini lebih tinggi dari sebelumnya.

Menurut Pahlavi, krisis berkepanjangan membuktikan kegagalan kepemimpinan teokratik yang represif. Ia menyebut rakyat Iran semakin muak dan bersiap mengambil langkah nyata menuju sistem demokratis. Konflik eksternal hanya memperjelas kelemahan internal dan memperkuat semangat perubahan nasional.

Masyarakat internasional diminta menghentikan pendekatan lunak kepada pemerintahan Khamenei. Pahlavi menilai strategi tersebut hanya memperpanjang penderitaan rakyat dan menunda kejatuhan. “Investasikan dukungan kepada rakyat Iran,” katanya dalam pidato penuh emosi di hadapan media.

Reza Pahlavi Janji Pimpin Transisi Damai Menuju Demokrasi


Reza Pahlavi menyebut dirinya hanya ingin membantu rakyat Iran, bukan mengembalikan monarki. Meski berasal dari keluarga Shah, ia menegaskan komitmennya mendukung sistem pemerintahan rakyat. Pahlavi berharap bisa menyatukan elemen bangsa untuk membangun Iran yang bebas dan modern.

Dia menyadari sejarah gelap masa lalu rezim ayahnya, termasuk aparat keamanan yang represif. Namun ia menegaskan bahwa zaman telah berubah dan dirinya membawa visi baru bagi bangsanya. Pahlavi ingin merangkul semua pihak yang mendukung demokrasi, tanpa mengulang kesalahan dahulu.

Selama empat dekade terakhir, ia dikenal sebagai tokoh diaspora paling vokal menentang rezim Iran. Dukungan terhadapnya muncul dari dalam dan luar negeri, terutama kalangan muda dan eksil politik. Ia dinilai sebagai simbol alternatif dari model pemerintahan berbasis agama yang kini memudar.

Pahlavi mengusulkan pembentukan pemerintahan transisi yang melibatkan perwakilan rakyat secara luas. Tujuan utamanya adalah menyelenggarakan pemilu bebas dan adil setelah kejatuhan pemerintahan kini. Dia bersumpah tidak akan mencalonkan diri dalam sistem politik pasca-transisi tersebut di Iran.

Kritik Pahlavi terhadap Barat yang Dinilai Terlalu Lembek


Pahlavi mengecam negara-negara Barat karena dinilai terlalu lunak terhadap Iran selama ini. Ia menyebut perundingan tak ada gunanya karena rezim sudah terbukti tak mau berubah sikap. Diplomasi dianggap hanya memperpanjang usia kekuasaan yang seharusnya sudah runtuh sejak dulu.

Menurut Pahlavi, pendekatan lunak Barat menunjukkan ketidaksiapan mereka berpihak pada rakyat Iran. Ia meminta Eropa khususnya mulai mengambil keputusan berani dalam mendukung demokrasi sejati. Negara-negara demokratis dinilai punya kewajiban moral membantu perjuangan rakyat tertindas.

Pahlavi percaya bahwa Barat harus mulai berhenti mengandalkan Khamenei dalam urusan regional. Sebaliknya, ia mengajak negara-negara tersebut membangun kemitraan baru dengan rakyat Iran langsung. Hal ini dianggap sebagai investasi terbaik bagi masa depan perdamaian di kawasan Timur Tengah.

“Berunding cukup sudah,” ujar Pahlavi, sembari menyerukan dimulainya era baru untuk Iran merdeka. Dia menutup konferensi persnya dengan harapan dunia mau mendengar suara rakyat yang tertindas. Kini, sorotan dunia tertuju pada apakah dukungan internasional akan mengalir seperti diharapkan.

Video

Video