Tiga Jemaah Haji RI Hilang di Makkah, Punya Riwayat Demensia

Advertisement

970x90px

Tiga Jemaah Haji RI Hilang di Makkah, Punya Riwayat Demensia

Selasa, 01 Juli 2025

 

Tiga Jemaah Haji RI Hilang di Makkah

Tiga Jemaah Lansia Dilaporkan Hilang, PPIH Saudi Intensifkan Pencarian di Makkah


Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih menelusuri keberadaan tiga jemaah Indonesia. Ketiganya diketahui telah dinyatakan hilang sejak akhir Mei hingga pertengahan Juni 2025. Informasi dari pelapor menyebut bahwa mereka memiliki riwayat demensia sebelumnya. 

Menurut Harun Al Rasyid selaku Kabid Pelindungan Jemaah, para lansia itu juga pernah tersesat sebelumnya. Namun sebelumnya mereka selalu berhasil ditemukan kembali oleh tim petugas. Saat ini, proses pencarian dilakukan oleh dua tim khusus yang dibentuk PPIH. 

Mereka menyisir sejumlah lokasi vital di Makkah dan sekitarnya secara bergantian. Harun menyampaikan upaya pencarian ini termasuk melibatkan rumah sakit dan wilayah padat jamaah. 

Lokasi seperti Masjidil Haram, rumah sakit, dan tempat ziarah juga ikut disisir. Hingga kini, belum ada laporan terkait keberadaan ketiga jemaah tersebut.

Identitas Korban Diungkap, Semuanya Berasal dari Kloter Berbeda dan Lansia


Identitas ketiga jemaah haji yang hilang akhirnya diungkap oleh pihak berwenang PPIH Arab Saudi. Nurimah, jemaah berusia 80 tahun dari Embarkasi Palembang, dilaporkan hilang sejak 28 Mei. Ia terakhir terlihat keluar dari hotel nomor 614 dan tak kembali lagi. 

Kedua, Sukardi (67 tahun) asal Embarkasi Surabaya, hilang pada 29 Mei lalu. Terakhir, Hasbulah berusia 73 tahun dari Embarkasi Banjarmasin juga dinyatakan hilang. Ia meninggalkan hotel 709 dini hari pada tanggal 17 Juni 2025. 

Ketiganya disebut memiliki gangguan daya ingat atau demensia sebelum keberangkatan. Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, mereka juga sempat tersesat dan berhasil ditemukan kembali. Harun menyebut bahwa proses pengawasan untuk jemaah lansia telah ditingkatkan selama musim haji. 

Namun, faktor kesehatan menjadi tantangan utama di lapangan selama masa ibadah. Seluruh petugas diminta untuk memperketat pengawasan terhadap jemaah rentan dan berisiko tinggi.

Pencarian Meluas Hingga ke Perbatasan, PPIH Libatkan Berbagai Pihak Terkait


Proses pencarian dilakukan di berbagai lokasi strategis yang biasa dilalui para jemaah haji. Tim melakukan penelusuran ke Jabal Khandamah, Jabal Tsur, dan kawasan padat jemaah lainnya. PPIH juga menyisir Arafah, Muzdalifah, serta rumah sakit besar di sekitar Makkah dan Jeddah. 

Bahkan kamar jenazah RS An-Noor pun tak luput dari pengecekan langsung oleh tim. Koordinasi dilakukan bersama Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah dan KKHI Makkah. PPIH menyampaikan informasi tersebut saat kunjungan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. 

Mereka juga melibatkan aparat kepolisian setempat serta memantau CCTV dari berbagai titik rawan. Pencarian dilakukan siang dan malam agar keberadaan jemaah segera teridentifikasi. Tim juga mengirim surat resmi kepada pihak Syarikah sebagai penyedia layanan lokal jemaah. 

Harun menegaskan bahwa proses pencarian akan terus berlanjut hingga operasional haji selesai. Diharapkan, ketiga jemaah dapat segera ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat.

DPR RI Soroti Kasus, Evaluasi Total Penyelenggaraan Haji Akan Dilakukan


Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti kasus ini dan meminta tanggapan resmi PPIH. Ia mengatakan evaluasi total akan dilakukan Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI dalam waktu dekat. 

Menurutnya, pelaksanaan haji tahun ini membutuhkan perhatian lintas komisi dan melibatkan panitia khusus. Cucun juga mendorong Kementerian Agama segera menuntaskan pencarian jemaah yang hilang. DPR berharap ketiganya dalam kondisi baik dan segera berkumpul kembali bersama kloter masing-masing. 

Ia juga meminta agar tanggung jawab perlindungan jemaah lanjut usia ditingkatkan ke depannya. Pengawasan dan pendampingan terhadap jemaah berisiko tinggi perlu dievaluasi secara menyeluruh. Pemerintah diminta menyusun sistem monitoring lebih efektif bagi jemaah dengan riwayat gangguan ingatan. 

Ke depan, kebijakan haji harus lebih ramah terhadap jemaah lanjut usia dengan kebutuhan khusus. Evaluasi menyeluruh pelaksanaan haji 2025 rencananya akan dilaksanakan pekan depan di Senayan.

Video

Video