Zelensky dan Trump Sepakat Perkuat Pertahanan Udara Ukraina di Tengah Serangan Rusia

Advertisement

970x90px

Zelensky dan Trump Sepakat Perkuat Pertahanan Udara Ukraina di Tengah Serangan Rusia

Jumat, 04 Juli 2025

 

Zelensky dan Trump

Zelensky dan Trump Sepakat Perkuat Pertahanan Udara Ukraina di Tengah Serangan Rusia


Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjalin kerja sama pertahanan udara dengan mantan Presiden AS Donald Trump. Langkah ini diambil menyusul serangan udara Rusia yang terus menghantam wilayah ibu kota Ukraina. Zelensky menyampaikan hasil pembicaraan itu melalui akun media sosial resminya, Sabtu, 5 Juli 2025.

Keduanya membahas peluang peningkatan pertahanan udara dan sepakat memperkuat perlindungan langit Ukraina. Zelensky menekankan bahwa bantuan sistem pertahanan sangat krusial dalam situasi genting seperti sekarang. Dukungan AS dinilai penting untuk mencegah jatuhnya lebih banyak korban sipil di wilayah Ukraina.

Trump menyambut baik keinginan Ukraina mempererat hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat secara strategis. Ia juga mengisyaratkan perlunya kerja sama teknologi dalam mempercepat respons terhadap serangan udara. Pembicaraan itu menjadi bagian dari upaya kolektif menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Eropa Timur.

Pertemuan virtual ini dianggap sebagai sinyal positif di tengah menurunnya dukungan militer dari Washington. Zelensky berharap kerja sama ini dapat direalisasikan segera dalam bentuk bantuan militer nyata. AS masih dilihat sebagai aktor utama dalam membendung agresi militer Rusia di Ukraina saat ini.

Putin dan Trump Lakukan Kontak Langsung Bahas Proses Damai yang Masih Buntu


Sebelum berbicara dengan Zelensky, Trump lebih dahulu berkomunikasi lewat telepon dengan Vladimir Putin. Panggilan tersebut dilakukan dalam rangka melanjutkan inisiatif perdamaian yang diprakarsai Amerika Serikat. Namun, hasil pembicaraan itu tidak membawa kemajuan dalam upaya menghentikan konflik berkepanjangan.

Putin menegaskan bahwa Rusia tidak akan mengubah tujuannya dalam operasi militer di Ukraina. Menurut Kremlin, panggilan tersebut berlangsung hampir satu jam dan membahas isu strategis bilateral. Trump mengaku frustrasi karena upaya diplomatik AS tidak juga menghasilkan kesepakatan antara dua pihak.

Perundingan damai yang semula dijalankan AS telah mandek selama beberapa bulan terakhir di lapangan. Kondisi ini diperparah dengan keputusan Washington menghentikan sebagian pengiriman senjata ke Kiev. Situasi ini memperburuk posisi Ukraina dalam menghadapi serangan militer yang semakin agresif.

Kremlin menekankan bahwa Rusia akan terus berjuang mencapai seluruh tujuan geopolitik di Ukraina. Menurut ajudan Putin, tidak akan ada kompromi sampai akar masalah keamanan benar-benar diselesaikan. Pernyataan ini memperlihatkan bahwa solusi damai masih jauh dari harapan masyarakat internasional.

Video

Video