Serangan Drone Rusia Mengguncang Ukraina
Pada malam 11 Mei 2025, Rusia meluncurkan 108 drone ke wilayah Ukraina. Serangan ini terjadi setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan gencatan senjata 30 hari. Ukraina berhasil menembak jatuh 60 drone, sementara sisanya menyebabkan kerusakan signifikan.
Serangan tersebut merupakan eskalasi dari konflik yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Presiden Zelensky sebelumnya menyerukan gencatan senjata sebagai langkah awal menuju perdamaian. Namun, Rusia menolak usulan tersebut dan melanjutkan serangan udara.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa gencatan senjata hanya akan dipertimbangkan jika bantuan militer Barat kepada Ukraina dihentikan. Hal ini menunjukkan ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara. Masyarakat internasional mendesak kedua belah pihak untuk mencari solusi damai.
Putin Tolak Gencatan Senjata, Serangan Terus Berlanjut
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak usulan gencatan senjata yang diajukan oleh Ukraina. Ia menyatakan bahwa penghentian bantuan militer Barat ke Ukraina adalah syarat utama. Putin juga menekankan perlunya penyelesaian akar konflik sebelum gencatan senjata.
Sementara itu, serangan drone Rusia terus berlanjut, menghantam berbagai wilayah di Ukraina. Serangan ini menyebabkan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa di pihak sipil. Ukraina menuduh Rusia menggunakan serangan ini untuk menekan Kyiv agar menyerah.
Komunitas internasional, termasuk Prancis dan Jerman, mendesak Rusia untuk menerima gencatan senjata. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa Rusia akan menghentikan serangannya. Situasi di Ukraina semakin memburuk dengan meningkatnya serangan udara.
Zelensky Desak Dunia Tekan Rusia untuk Damai
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan Rusia. Ia menegaskan bahwa Rusia bertanggung jawab atas perpanjangan konflik. Zelensky juga menyoroti pentingnya gencatan senjata untuk menyelamatkan nyawa.
Dalam pernyataannya, Zelensky menyebut bahwa setiap hari perang berarti lebih banyak korban. Ia meminta dukungan dari negara-negara Barat untuk menghentikan agresi Rusia. Zelensky juga mengajak dunia untuk bersatu dalam menghadapi ancaman ini.
Meskipun upaya diplomatik terus dilakukan, Rusia tetap melanjutkan serangannya. Zelensky berharap bahwa tekanan internasional dapat memaksa Rusia untuk duduk di meja perundingan. Namun, harapan tersebut masih belum terwujud hingga saat ini.