Beijing Tawarkan Dukungan Penuh kepada Iran dalam Menjaga Kedaulatan dan Keamanan Nasional
Pemerintah Tiongkok menyatakan dukungannya terhadap Iran untuk mencapai gencatan senjata sejati. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Wang Yi kepada mitranya dari Iran, Abbas Araghchi.
Dalam percakapan telepon tersebut, Wang menegaskan bahwa Tiongkok mendukung upaya Iran menjaga stabilitas nasionalnya. Menurut Wang, prioritas utama saat ini adalah menghentikan kekerasan agar warga dapat kembali beraktivitas normal. Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengutip pernyataan ini dalam rilis resmi kepada media internasional.
Wang menyebut pentingnya gencatan senjata yang benar-benar dihormati semua pihak. Tiongkok menginginkan ketenangan kembali menyelimuti kawasan Timur Tengah yang terus bergolak. Wang juga menekankan perlunya semua negara menjunjung hukum internasional.
Hubungan Tiongkok dan Iran dinilai semakin erat di tengah tekanan dari negara Barat. Tiongkok tetap mengedepankan penyelesaian diplomatik ketimbang aksi militer sepihak. Wang menambahkan bahwa Beijing akan terus mendorong dialog demi stabilitas kawasan.
Israel Tuding Iran Langgar Gencatan Senjata, China Desak Penyelesaian Damai dan Keadilan Global
Sementara itu, Israel menuduh Iran telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang disepakati sebelumnya. Tuduhan ini muncul setelah peluncuran dua rudal yang diklaim berasal dari wilayah Iran. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan pihaknya siap merespons dengan tindakan keras.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Israel saat ini masih menahan diri. Pernyataan ini muncul setelah Netanyahu berbicara langsung dengan Presiden AS Donald Trump. Trump dilaporkan meminta Israel untuk tidak melakukan serangan balasan terhadap Iran.
Melalui platform Truth Social, Trump mengingatkan Israel untuk tidak menjatuhkan bom ke Iran. Trump bahkan menuduh kedua negara telah sama-sama melanggar gencatan senjata yang disepakati. Situasi ini memperlihatkan ketegangan diplomatik yang makin memburuk antara ketiga negara.
China pun memperingatkan bahwa eskalasi konflik bisa memperparah instabilitas global. Beijing menyerukan semua pihak untuk kembali ke meja perundingan. Perdamaian hanya bisa dicapai jika semua pihak menunjukkan niat baik dan kesabaran.
China Kutuk Serangan Nuklir Amerika, Soroti Pelanggaran Piagam PBB dan Hukum Internasional
Dalam pernyataannya, Wang Yi juga menanggapi serangan militer AS terhadap fasilitas nuklir Iran. Serangan itu terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, dan langsung mendapat kecaman dari Beijing. Wang menilai aksi tersebut melanggar hukum internasional serta piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ia menyebut bahwa fasilitas nuklir yang diserang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional. Oleh karena itu, serangan terhadap fasilitas tersebut dianggap sebagai tindakan agresi yang serius.
China menyatakan bahwa tindakan semacam itu berisiko menghancurkan tatanan hukum global yang ada. Beijing mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan kebijakan unilateralisme yang memicu ketegangan. Tiongkok juga mengajak negara-negara besar dunia untuk mendorong penyelesaian damai, bukan dengan senjata.
Dalam pandangan Wang, serangan ke fasilitas nuklir hanya memperdalam luka dan memicu krisis regional. China menegaskan posisinya sebagai kekuatan penyeimbang yang mendukung stabilitas dunia. Wang Yi mengakhiri pernyataannya dengan menekankan pentingnya keadilan dan kedaulatan setiap bangsa.