Pemerintah Perkuat Respons Krisis: Lindungi WNI di Iran dan Israel dengan Strategi Diplomasi dan Evakuasi

Advertisement

970x90px

Pemerintah Perkuat Respons Krisis: Lindungi WNI di Iran dan Israel dengan Strategi Diplomasi dan Evakuasi

HapriYandi
Minggu, 29 Juni 2025

 

Lindungi WNI di Iran dan Israel dengan Strategi Diplomasi dan Evakuasi



Pemerintah Petakan WNI di Iran dan Israel


Pemerintah Identifikasi WNI di Iran


Kementerian Luar Negeri mencatat bahwa sebanyak 386 WNI berada di Iran. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa yang sedang menempuh studi. Pemerintah mulai mengevakuasi WNI tersebut secara bertahap, dan 97 orang telah berhasil dievakuasi melalui jalur darat menuju Azerbaijan.

Pemerintah Klasifikasikan Kategori WNI


Pemerintah membagi kategori WNI di Iran dan Israel menjadi dua kelompok utama: mahasiswa yang berada di Iran dan peserta magang atau profesional yang sedang bekerja di Yerusalem. Di Yerusalem, sebanyak 167 WNI mengikuti program kerja profesi.

Pemerintah Evakuasi WNI dari Israel


KBRI Amman di Yordania telah berhasil mengevakuasi 26 WNI dari wilayah Tel Aviv, Yerusalem, dan Arava. WNI yang dievakuasi berasal dari kalangan profesional dan akademisi yang semula menetap di wilayah rawan konflik.

Pemerintah Aktifkan Mekanisme Evakuasi dan Diplomasi


Pemerintah Naikkan Status KBRI

Kementerian Luar Negeri meningkatkan status KBRI Teheran dari Siaga 2 ke Siaga 1 setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran. Langkah ini bertujuan untuk memperketat pengawasan dan kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat.

Pemerintah Pilih Jalur Darat untuk Evakuasi


Pemerintah memilih jalur darat sebagai rute evakuasi utama karena terbatasnya akses udara akibat konflik. Empat bus telah membawa 97 WNI dari Teheran ke perbatasan Azerbaijan. Pemerintah juga memastikan kelancaran logistik dan keselamatan dalam perjalanan.

Pemerintah Jalin Diplomasi Regional


Kementerian Luar Negeri secara aktif menjalin komunikasi diplomatik dengan negara-negara tetangga Iran untuk memastikan jalur evakuasi tetap terbuka dan aman. Pemerintah menggandeng TNI dan mitra regional guna mempercepat proses evakuasi.

Pemerintah Bentuk Crisis Response Team


Pemerintah Tunjuk Tim Khusus Penanganan Krisis


Kementerian Luar Negeri membentuk Crisis Response Team (CRT) yang terdiri dari personel Kemenlu dan TNI. Tim ini bertugas mengumpulkan informasi, menilai situasi keamanan, serta mengorganisasi evakuasi melalui jalur darat maupun udara.

TNI Siagakan Personel dan Peralatan


TNI mengerahkan 34 personel untuk mendukung operasi evakuasi di wilayah strategis. TNI juga menyediakan dukungan logistik dan peralatan untuk menjamin keamanan selama proses evakuasi berlangsung.

Pemerintah Hadapi Tantangan Lapangan


Sebagian WNI Memilih Bertahan


Sebagian besar WNI di Iran memilih untuk tetap tinggal meskipun pemerintah telah menawarkan evakuasi. Sekitar 289 WNI belum mengikuti evakuasi karena masih mempertimbangkan studi dan pekerjaan mereka.

Pemerintah Hadapi Hambatan Geopolitik


Pemerintah menghadapi tantangan besar akibat terbatasnya akses penerbangan dari wilayah konflik. Kondisi geopolitik yang tidak stabil memaksa pemerintah mengandalkan jalur darat dan kerja sama bilateral sebagai solusi realistis.

Pakar Rekomendasikan Langkah Strategis Tambahan


Perkuat Sistem Pelaporan WNI


Pemerintah perlu mendorong semua WNI untuk melapor secara berkala melalui sistem pelaporan Kemenlu atau Kedutaan Besar. Data yang akurat akan mempercepat pengambilan keputusan dan distribusi bantuan.

Tingkatkan Sinergi Antarlembaga


Kemenlu, TNI, dan mitra internasional harus terus memperkuat koordinasi lintas lembaga. Diplomasi regional yang aktif akan memudahkan akses logistik dan jalur evakuasi lintas negara.

Sediakan Pendampingan Psikologis


Pemerintah juga harus menyiapkan layanan psikologis bagi WNI yang terdampak konflik. Trauma yang dialami selama evakuasi membutuhkan pendampingan yang memadai agar WNI tetap stabil secara mental dan emosional.

Video

Video