Mengapa Survei Ini Dilakukan?
Survei opini publik sering digunakan sebagai alat untuk mengukur sentimen masyarakat terhadap isu global. Di tengah eskalasi konflik Timur Tengah, lembaga survei Median menyelenggarakan penelitian antara 12 hingga 18 Juni 2025.
Survei yang menggunakan kuesioner berbasis Google Form ini melibatkan 907 responden dari 38 provinsi di Indonesia, dengan tujuan menelisik persepsi pengguna media sosial mengenai negara-negara yang “paling tidak disukai”.
Metodologi Survei dan Profil Responden
-
Jumlah responden: 907 orang
-
Cakupan wilayah: 38 provinsi di Indonesia
-
Metode: Kuesioner digital via Google Form
-
Durasi: 12–18 Juni 2025
-
Fokus: Pengguna media sosial Indonesia
Metode ini mencerminkan tantangan dan peluang survei daring: cepat dan efisien, namun juga terbatas pada populasi pengguna aktif internet.
Hasil: Israel dan AS di Puncak Ranking
Saat ditanyakan, "Sebutkan satu negara yang paling Anda tidak sukai?", jawaban responden relatif terpusat:
-
Israel: 60,8%
-
Amerika Serikat (AS): 9,2%
-
India: 5,5%
-
Kamboja: 4,6%
-
China: 3,1%
Dengan dominasi signifikan, ketidaksukaan terhadap Israel menempati posisi teratas. AS berada jauh di urutan kedua, dengan jarak mencolok dibanding negara-negara lain.
Analisis: Penyebab Sentimen Negatif
1. Konflik Militer di Timur Tengah
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, mengaitkan ketidaksukaan terhadap Israel dengan eskalasi agresi militer belakangan ini.
Ia mencatat kenaikan tajam dibanding survei tiga bulan sebelumnya. Sebagai pakar, saya menilai dinamika konflik memengaruhi persepsi publik melalui berita-berita dan diskursus di media sosial.
2. Peran Media Sosial
Responden survei aktif di media sosial, di mana narasi konflik Timur Tengah banyak mendapat sorotan. Algoritma platform berperan membentuk framing yang intens, terutama dalam kampanye pro-Palestina.
3. Faktor Geopolitical dan Ideologis
Ketergantungan Indonesia pada arus opini global memicu ketidaksukaan terhadap negara yang dianggap “pihak agresor” dalam konflik. AS, sebagai sekutu dekat Israel dan pemasok senjata, ditarik ke dalam sentimen negatif.
Perbandingan dengan Survei Global
Kajian Pew Research bulan Juni 2025 menunjukkan bahwa di antara 24 negara yang disurvei, Indonesia masuk jajaran negara dengan pandangan paling negatif terhadap Israel sekitar 80% pandangan buruk, jauh di atas rata-rata global. Hal ini menguatkan temuan Median dalam konteks lokal dan internasional.
Implikasi Hasil Survei
Kebijakan Publik dan Diplomasi
Pemerintah harus mempertimbangkan persepsi publik dalam mengambil sikap di panggung internasional. Sensitivitas opini bisa memengaruhi dukungan politik dan arah kebijakan luar negeri.
Strategi Komunikasi Pemerintah
Perlu pendekatan proaktif dalam menyampaikan konteks konflik dan kebijakan luar negeri. Transparansi dan edukasi publik penting untuk menjembatani kesenjangan persepsi.
Peran Media Sosial
Platform digital harus memastikan representasi seimbang dan moderasi wacana yang sensitif terhadap konflik global. Narasi yang sangat terpolarisasi dapat menimbulkan sentimen ekstrem.